123rf.com |
Kesannya seram ya, mengidap!
Padahal, eccedentesiast (dibaca eksidentisias) bukanlah kelainan atau kondisi
psikologi yang berbahaya.
Menyembunyikan kesedihan di balik
senyuman, itulah yang disebut dengan eccedentesiast. Hal ini banyak dilakukan
orang, terutama perempuan.
Bukan karena gangguan saraf, hormon,
dsb. Perilaku ini adalah bagian dari pertahanan diri seseorang yang tidak ingin
menyusahkan orang lain, dan berusaha tegar menghadapi masalah. Karena pada
dasarnya orang dengan eccedentesiast memiliki karakter mandiri.
Di satu sisi, seorang eccedentesiast
adalah manusia tangguh yang dapat meredam kesedihan di balik senyumnya. Bukankah
ini terlihat lebih menyenangkan ketimbang melihat orang yang bad mood sepanjang
hari? Tapi di sisi lain, kesedihan yang terus menerus dipendam justru bisa berakhir
dengan depresi.
Kamu tentu pernah mendengar berita
tentang orang yang bunuh diri sementara keluarga dan temannya mengira korban
baik-baik saja. Itulah salah satu kelihaian orang dengan eccedentesiast. Menggunakan
topeng keceriaan untuk menutupi kesedihan yang mendalam.
Lalu bagaimana menyembuhkannya?
Seperti disebutkan di awal. Eccedentesiast
bukanlah kelainan yang patut diwaspadai. Ini semacam kepribadian seseorang yang
harus dikelola dengan baik.
Jika kamu mendapati dirimu
mengalami eccedentesiast, kamu harus yakin bahwa tidak satu manusia pun di
dunia ini yang tidak punya masalah. Atau jika kamu mendapati teman atau
saudaramu tengah mengalami kesedihan, jangan paksa ia untuk tersenyum. Biarkan
ia bercerita untuk melepaskan bebannya.
5 Kebiasaan yang Menunjukkan Kepribadianmu
Tapi pastikan bahwa yang
diceritakan adalah masalah, baik sekadar melepas unek-unek atau benar-benar
mencari solusi. Bukan justru bergosip, karena yang terakhir ini justru berpotensi
menjadi masalah baru.
Jika kamu terlalu sungkan untuk
bercerita, lepaskan bebanmu lewat tulisan. Bukan di status medsos, tapi tulis
atau ketiklah pada tempat yang dirahasiakan. Baca lagi pada satu atau dua bulan
ke depan. Kamu akan mendapati, betapa konyol kesedihanmu saat itu.
Atau jika saat kamu membacanya,
kamu masih bersedih, kamu tetap bisa mengambil pelajaran dari kejadian saat
itu. Intinya kamu harus percaya, manusia mendapat masalah karena ia mampu
menyelesaikan masalah.
brilliantperspectives.com |
Apalagi kalau kamu seorang Muslim,
Allah mengirimkan masalah bukan untuk kamu selesaikan. Tapi untuk melihat
bagaimana responsmu terhadap masalah. Solusi sih gampang, Allah yang kasih
masalah. Ya Allah yang selesaikan.
Btw kok dari tadi kamu terus.
Maksudnya kita!
wahh... ternyata ada istilahnya juga ya bagi orang yang masih tersenyum padahal hatinya menangis. Aku baru tau... Sebaiknya jangan dipendam sendiri, tapi mengadu benar-benar ke Allah....
ReplyDeleteKenapa kaum oerempuan pandai banget menyembunyikan luka? Huhuhu aku banget sih ini
ReplyDeletekalo duit gak enak disembunyiin, enaknya dihambur2
Delete