Sayangnya
enggak ada yang menanyakan itu ke aku, padahal aku pengin cerita. Di grup
blogger dan grup penulis, yang mereka bahas kebanyakan soal DA (domain authority), lomba, dll. Ayo
dong tanya, mana yang lebih baik, UC, Kompasiana, atau Kaskus?
Karena
aku menulis di tiga platform itu, jadi kubagi sedikit pengalamanku, ya!
Soal
tulis menulis, alhamdulillah sudah lumayan lama aku nyemplung di sini. Tapi ya
gitu, gak pinter-pinter! Dari kirim-kirim ke media, ikut lomba, sampai
menerbitkan buku. Baru belakangan asyik masyuk dengan aneka platform menulis
daring.
Awalnya
karena kurang kerjaan, habis resign. Selanjutnya benar-benar menikmati hobi. Di
saat orang lain keluar duit untuk hobi, aku merasa dapat anugerah diberi hobi
yang justru menghasilkan duit.
Sebelum ngalor ngidul tak terbendung, mending
kita kembali ke fokus bahasan deh! Mana yang lebih baik, UC, Kompasiana, atau
Kaskus?
UC News dan UC Browser
UC News adalah agregator berita dengan
berbagai kategori. Sebelumnya kita mengenal UC hanya sebagai browser yang
paling gampang dipakai mengunduh. Pada laman muka, ditampilkan aneka berita
populer dan berbagai artikel yang disesuaikan dengan minat penggunanya.
Yang bergabung dengan UC di rentang tahun
2016-2018 auto jadi jutawan! Percaya gak percaya, di berbagai WAG nyaris tidak
ada yang per bulan dapat kiriman payoneer di bawah $100. Malah ada yang nekat
berhenti kerja untuk fokus nulis di UC!
Sayang, memasuki 2019, pendapatan penulis UC
berkurang jauh. Yang semula dalam sehari bisa $20, sekarang untuk $2 saja
terbilang sulit. Tapi menurutku, ini masih lebih mending daripada di beberapa
platform lain. Aku juga pernah coba menulis di IDN Times, Blogku.id, Vebma,
dll.
Beberapa mengapresiasi kreator dengan poin,
yang jika dikonversi ke rupiah sungguh menyedihkan nilainya. Sisanya bahkan
lenyap begitu saja, entah bagaimana kabar kreator yang saldonya masih tersisa.
Kelebihan UC
Selain soal materi. Enaknya di UC, menerbitkan
artikel terbilang gampang. Sesama kreator bahkan dibolehkan saling modifikasi,
selama yang ditulis tidak terindikasi copas dan atau hoaks.
Tulisannya pun relatif pendek, malah editor
menyarankan untuk menulis tidak terlalu panjang. Katanya disesuaikan dengan
karakter pembaca UC.
Kekurangan UC
Untuk branding personal, UC sepertinya tidak
mendukung. Sebab alih-alih menyisip tautan untuk backlink, menampilkan alamat
blog di foto avatar pun tidak diperkenankan.
Kreator yang bergabung di UC pada masa jayanya
pun sekarang merasa berat untuk terus menulis. Sebagian besar merasa kurang
dihargai. Tapi pada poin ini kurasa bisa jadi kelebihan, sebab yang menulis
karena hobi, benar-benar bisa bertahan dan membuktikan ketangguhannya.
Kompasiana
Kompasiana adalah platform blog yang semula
dikhususkan untuk jurnalis Kompas. Aku sudah bergabung di sini sejak 2011, tapi
baru Oktober 2019 aktif kembali.
Niat awalnya sih untuk backlink blog ini,
tanpa tahu sedikit pun bahwa Kompasiana juga menyediakan fee untuk penulis.
Tulisan pertama setelah mati suri itu ternyata tembus belasan ribu views.
Seorang nenek yang novelnya pernah kuedit
mengabari, “Cepat buat akun gojek! Nanti uangnya dikirim via gopay.” Pesannya
lewat fitur percakapan.
Kelebihan Kompasiana
Menulis di Kompasiana benar-benar bisa
dinikmati oleh penulisnya sendiri. Sepertinya admin Kompasiana lebih suka
tulisan berupa pengalaman dan opini pribadi. Jadi tak perlu repot menuliskan
sumber atau mencari-cari balik buku yang berisi teori sebagai dasar tulisan.
Minimal 70 kata untuk menerbitkan artikel.
Dalam pencarian Google, Kompasiana juga unggul. Jadi hanya dengan 70 kata itu,
orang kurang kerjaan yang mencari namamu bisa menemukanmu sebagai penulis di
halaman bahkan baris pertama hasil pencarian.
Kelebihan Kompasiana lainnya ada di sini (lupa, ternyata aku pernah membahasnya!)
Kekurangan Kompasiana
Tidak semua kompasianer mendapat bayaran dari
tulisannya. Hanya mereka yang artikelnya dilabeli “pilihan” yang mana total
views dari artikel-artikel itu mencapai 3000 pembaca dalam sebulan. (Syarat
lainnya akun telah terverifikasi, dan ini gampang).
Kekurangan lainnya yang pernah kualami, dan
jujur menjengkelkan. Waktu aku dituduh plagiat hanya karena menulis ulang
artikel luar. Atau jangan-jangan itu memang plagiat, ya? Ah kurasa enggak!
Banyak kok media besar yang rewrite dari web populer berbahasa Inggris.
Tebakanku sih aku keduluan mereka dalam membuat artikel. Dan mungkin kali itu
agak apes, karena bahasa tulis ulangku mirip dengan terjemahan.
Kaskus
Di Kaskus aku masih newbie, artikel juga masih
beberapa. Niatnya sama dengan Kompasiana, meninggalkan jejak untuk orang
bertandang ke blog ini. Jadi memang bukan untuk cari duit.
Makanya ketika di Kaskus belum dapat upah
(udah kayak kuli aja nih istilah) aku enggak merasa terhina seperti kebanyakan
penulis yang mengharapkan materi dari setiap tulisannya.
Gak, enggak salah kok. Siapa bilang penulis
gak boleh berharap duit dari tulisannya? Memangnya nulis gak pakai tenaga,
waktu, ... dan idenya itu loh! Belum cemilannya.
Kelebihan Kaskus
Artikel gak harus panjang dan mendalam seperti
kalau kamu nulis di blog (dalam rangka merayu Google). Pembaca Kaskus juga
lebih variatif, tidak monoton seperti Kompasiana atau (kadang) bar-bar seperti
pembaca UC.
Kekurangan Kaskus
Ya itu tadi. Kalau gak tahan banting, para
pencari nafkah daring jelas bakal meninggalkan Kaskus. Sebab imbalannya enggak
sesuai dengan lelahnya nulis.
Belum lagi artikel yang mendapat koin adalah
yang lolos review. Syarat lolos review sendiri tak terlalu sulit. Minimal 2000
kata, jelas sumber info dan gambar, serta belum pernah ditayangkan di portal
lain.
Untuk mendulang rupiah di Kaskus, lebih baik
ikut event. Sebab mengandalkan artikel biasa, kalau tidak masuk hot threads,
jelas terasa beratnya. Per 1000 views diganjar 100 koin. Minimal penarikan
5.000 koin setara 50 ribu rupiah.
Kamu bisa simpulkan sendiri mana yang lebih
baik, UC, Kompasiana, atau Kaskus. Malah bisa jadi ada platform atau wadah lain
yang lebih baik dari ketiganya. Menurutku pribadi sih, terlepas dari kebutuhan
soal materi, menulis juga harus nyaman di hati.
Pertimbangkan sisi manfaatnya juga. Kalaupun
enggak bisa memberi manfaat, minimal tidak menghasilkan kemudaratan. Sebab apa
yang kita tulis bisa jadi jejak digital, bukan hanya di dunia.
Apa saja yang kita posting, selama bisa
diakses pengguna internet lain, maka ia akan jadi amal jariyah. Terus mengalir
pahalanya atau berkesinambungan dosanya, pilihan ada di jari kita. Selamat
menulis!
UPDATE
UC sekarang tidak menerima kreator lagi, bahkan UC News sudah gak ada di Play Store (yang ada hanya UC Browser). Ceritanya di sini, Gengs!
Pernah pakai UC news pernah juga di Kompasiana. Tapi di kedua-duanya belum mampu menulis secara kontinyu soalnya masih fokua buat blog sendiri.
ReplyDeleteAku belum ada akun di 3 platform itu. Tapi dari penjelasan mbak sepertinya menarik kompasiana. Dan Kompasiana udah lama menarik perhatianku juga.
ReplyDeletelangsung meluncur ke tkp deh! emang seru di sana
DeleteAku pernah nulis di UC dan ngos-ngosan cari viewer, Kompasiana buat nulis kalau ada lomba..masih lebih nyaman di blog...
ReplyDeleteMasyaallah...bermanfaat banget. Dulu pernah nulis di UC sama Kompasiana. Kaskus nggak pernah. Sekarang jadi pingin nulis di Kompasiana lagi. Terimakasih atas ilmunya ya, Mbak :)
ReplyDeletesenior yg sedang merendah ... terima kasih kunjungannya mbak sinta
DeleteBeberapa platform ini memang aku gunakan, tetapi sampai sekarang belum.bisa mengoptimalkan semua platform itu 😂 lebih suka meramaikan konten pribadi di blog
ReplyDeletepada nyaman ngeblog ya. semoga aku juga
DeleteAku belum pernah punya akun dan nulis di ketiganya. Tapi baca ulasan Mbak Tari membuatku tergiur untuk nulis di Kompasiana. Backlinknya loh lumayan. Hehe.
ReplyDeleteDulu pernah aktif di UC. Dan pernah terima bayaran juga. Sekarang sdah lama off. Enak ngeblog aja dah
ReplyDeleteSaya pengen nulis di Kompasiana, tapi nyatanya gak semua tulisan yang dibayar ya. Huft, jadi nulis di blog sendiri aja dulu
ReplyDeletetapi utk backlink lumayan, percaya deh!
DeleteWah.. bisa buat ngebacklink mba? Oke tak coba deh.
DeleteMakasih ilmunya mba. Bermanfaat banget tulisannya.
Dari ketiga platform itu, aku pernah dengar yg uc news dari temenku, memang sesuai penjelasan di atas, artikel populer, menghasilkan uang pula. Kalau aku ada keinginan nulis di kompasnia, biar dapat backlink. Ternyata ada dapat penghasilan juga, menarik.
ReplyDeleteSukses terus kak