shutterstock |
Tak kenal maka tak sayang, ini pepatah lama. Tak kenal maka ta’aruf,
yang ini hasil modifikasi.
Tak tahu maka tak tertular, ini kerjaanku aja. Terkait virus yang
namanya cantik tapi kelakuannya kurang ajar. Gak usah main tebak-tebakan, satu
bumi tahu jawabannya: Corona.
Wabah dari Wuhan ini sudah meluas ke berbagai negara, Alhamdulillah
belum ada laporan kasus Corona di Indonesia. Tapi, menurut banyak pihak di luar
sana (peneliti, media, dan netijen pastinya!) virus itu sudah ada di Indonesia,
tapi orang Indonesia yang enggak ngerti.
Itu analisis atau harapan sih?
Masih menurut pihak luar sana, Indonesia belum punya alat yang bisa
mendeteksi virus tersebut. Apalagi melihat hubungan Indonesia-Cina yang semesra
sahabat bagai kedondong, gak mungkin virus itu gak kebawa. Wong jumlah warga
Cina di Indonesia meluber begini.
Menteri kesehatan jelas membantah, dengan aneka dalih yang negara punya.
Media cari mana yang ramai dan menghasilkan traffic bagus. Kalau perlu
panas-panasi tross, biar rating naik.
Yang paling kreatif itu warganet. Pakai celoteh lah, meme lah, pokoknya
dibikin asik! Tentunya dengan sentuhan dark humor. Salah satunya seperti gambar
di bawah ini.
Sedikit (banget) Tentang Corona
Nama panjangnya Novel Coronavirus, dikasih kode cantik 2019-nCoV. Kata para ahli
ditularkan oleh ular, mirip dengan SARS di tahun 2002/2003, yang ditularkan
oleh musang.
Baik ular maupun musang, dapat virus itu dari kelelawar yang mereka
makan. Ya maklum kalau ular atau musang makan kelelawar. Lah manusia? Tapi yang
lebih hebatnya lagi, kelelawarnya justru sehat walafiat. Mungkin banyak
begadang.
Itu kelelawar … manusia gak boleh. Kalau kelelawar siang gelantungan,
malam cari makan. Kalau manusia siang makan nasi, malam minum susu.
Begadang itu sesuai dengan kelelawar karena tubuh mereka sudah didesain
sedemikian rupa untuk jadi makhluk nokturnal. Kalau manusia ikut begadang, maka
dia sudah menyalahi sunatullah yang ada di dalam Al-Qur’an; malam istirahat
siang mencari nafkah (28: 73, 6: 60, 6: 96, 25: 47, 30:23, 27: 86, 10:67, 40:61)
Itu angka apa, Mak? Al-Qur’an surah sekian ayat sekian. Supaya kamu buka
mushaf untuk baca langsung. Gak usah manja!
Kalau sunatullah dilanggar, pasti ada efek buruknya. Begitu pula dengan
larangan yang ada di Al-Qur’an, misalnya terkait makanan. Dan gak perlu dibahas
juga tentang keharaman kelelawar.
Nanti ngeles, di Al-Qur’an gak ada kelelawar. Anjing aja enggak ada. Bahkan
laptop gak ada ditulis di Al-Qur’an, jadi boleh kamu kunyah semampunya!
Beda Gejala Corona dengan Flu Biasa
Kalau badan sedang letih, biasanya kita mengalami flu ringan (pilek). Gejalanya
sakit tenggorokan, hidung tersumbat, batuk, demam ringan, kadang kepala dan
badan terasa sakit-sakit.
Tapi dalam lima sampai tujuh hari, bahkan beberapa orang malah lebih
cepat, keadaan sudah membaik.
Beda dengan influenza yang lumayan berat. Gejala flu diikuti dengan
panas tinggi, diare, menggigil, mata kering, dll. Jika tidak segera diobati,
bisa memburuk jadi pneumonia.
Infeksi virus Corona menghasilkan gejala pernapasan yang umum, mirip
dengan pilek dan influenza. Tapi sampai empat belas hari, gejala ini masih ada.
Tak hanya memburuk jadi pneumonia, virus Corona juga bisa mengakibatkan gagal
ginjal hingga kematian.
Jadi, Apa Corona Ada di Indonesia?
Aku sih menebaknya ada. Karena kalau dipikir-pikir, bener juga kata para
bule. Di Singapura, Malaysia, dan beberapa negara Asia sudah ada laporan pasien
Corona. Padahal iklim mereka gak jauh beda dengan kita.
Sama seperti tebakanku, pernyataan para peneliti tersebut sebenarnya bukan
tuduhan (ini opini pribadi ya, kan nulisnya juga di blog pribadi. Beli domain
pakai duitku sendiri).
Ini juga Tak Kalah Berbahaya dari Virus Corona
Pernyataan mereka lebih kepada kekhawatiran (plus bumbu kritik),
mengingat banyaknya jumlah warga Cina di Indonesia dan lemahnya pemerintah
Indonesia terhadap tekanan Cina.
Misalnya ketika pemerintah Cina menganggap Indonesia lebay, pemerintah
kita lewat jubir presiden justru buru-buru merilis pernyataan bahwa Indonesia
tetap mengimpor barang-barang dari Cina kecuali hewan hidup.
Belum lagi pernyataan salah satu pakar HI yang bilang pemerintah
melanggar HAM jika menolak WN Cina masuk Indonesia. Wah, ini sedang melamar
jadi anggota BPIP sepertinya.
Meski punya dugaan begitu, aku sih berharapnya Indonesia memang
betul-betul bersih dari Corona. Minimal karena kasih sayang Allah.
Sudahlah miskin, banyak penyakit, banyak bencana, sering ditipu. Masa dikasih
wabah lagi.
Apa yang Bisa Kita Lakukan untuk Mencegah Corona?
Pertama, banyak istighfar (mohon ampun pada Allah). Karena istighfar yang
diiringi dengan khauf dan raja’ (takut ditolak tapi berharap diterima) dapat
menggugurkan dosa.
Berkurangnya dosa tentu membuka jalan bagi makbulnya doa. Salah satunya
doa agar selalu sehat. Masuk angin dikit gak apalah, supaya tahu enaknya sehat,
jadi lebih bersyukur.
Setelah doa, tentu usaha. Nah, dikutip dari berbagai sumber, berikut ini
hal-hal yang bisa dilakukan dalam rangka mencegah tertular flu Wuhan tersebut.
- Biasakan cuci tangan menggunakan sabun. Paling tidak butuh 20 detik untuk menggosok tangan, jadi bukan asal kena air.
- Jika bersin atau batuk, tutup mulut dan hidung dengan tisu. Buang tisu tersebut ke tempat sampah yang tertutup.
- Pada situasi dan kondisi yang memerlukan penggunaan masker, pakailah masker bedah. Bukan masker N95 yang lebih tepat dipakai saat terjadi kabut asap.
- Menjaga daya tahan tubuh. Banyak minum air putih, makan sayur, buah, dan makanan yang halal serta baik (tidak lupa basmalah). Jangan begadang kecuali terpaksa untuk hal superpenting.
- Jangan bepergian ke negara yang sedang terjangkit Corona. Bukan hanya Cina, 2019-nCoV juga sudah mewabah di Jepang, Korsel, Taiwan, Amerika, India dll. Serta terkonfirmasi ada di Thailand, Filipina, dan negara-negara Asia lainnya.
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Guys!
update: 2019-nCoV diganti oleh WHO menjadi Covid-19
update: 2019-nCoV diganti oleh WHO menjadi Covid-19
Cakep mbk artikelnya😊 Salam Blogger KBJ.
ReplyDeleteterima kasih kunjungannya mas. salam kembali
Delete