ilustrasi kos elit |
Kalau kamu sekolah/kuliah atau kerja di tempat yang jauh dari rumah,
pilihannya tentu indekos, ngontrak, atau tinggal di rumah saudara. Yakin deh,
pilihan terakhir benar-benar jadi yang terakhir dibanding lainnya.
Tinggal di rumah saudara, meski gratis, tapi banyak enggak enaknya. Gak perlu
referensi sana sini, aku sendiri merasakan sekira tahun 2003 dulu. Berharap ada
kost Jakarta yang cocok, apa daya gak enak hati sama keluarga di sana.
“Ngapain lu ngekos, orang keluarga di sini banyak!” gitu kata Nek Haji
waktu di sana. Padahal bukan keluarga-keluarga amat sih. Tapi karena mereka
sudah menganggap begitu, kan enggak enak sok-sok gak kenal.
Apalagi duitnya juga enggak ada. Ini intinyaaa, wkwkwk!
Pengalaman yang nyaris sama dialami keponakanku. Karena rumahnya di
daerah, jadi saat kuliah sekarang, dia harus kos. Sebelumnya tinggal di rumah
adik dan kakak ibunya.
Tapi dia lebih beruntung, enggak betah bisa ajukan indekos ke emaknya di
kampung. Ya sih, kos di Jambi lebih murah di kantong daripada kost Jakarta,
walaupun lebih dari 10 tahun lalu. Tapi dari pengalaman aku dan keponakan, cari
kosan bukan sekadar soal mahal murah, tapi ada faktor lain yang harus
diperhatikan.
Kalau kamu juga sedang cari kos-kosan, gak salah tempat deh masuk ke
sini. Cek 5 hal berikut sebelum kamu memantapkan hati untuk ngekos di mana pun,
ya!
- Fasilitas Tempat Kos
Makin lengkap dan bagus fasilitas, tentu harganya
makin oke. Tapi sebenarnya kamu bisa kok menyiasati agar fasilitas itu
terpenuhi. Misalnya kamu gampang gerah, gak harus cari kos-kosan yang ber-AC. Kamu
bisa bawa kipas angin sendiri, asal daya listrik dan luas kamar memadai.
Pastikan betul kebutuhanmu, jangan setelah bayar
baru ketahuan masalahnya. Misalnya lagi, kamu bawa motor, maka pastikan tempat
kosmu ada area parkir dan bisa menyimpan motormu.
Kalau danamu cocok sih, mending cari kos yang perabotannya lengkap. Begitu pindah tempat atau lulus kuliah, gak banyak yang harus kamu bawa keluar.
Kalau danamu cocok sih, mending cari kos yang perabotannya lengkap. Begitu pindah tempat atau lulus kuliah, gak banyak yang harus kamu bawa keluar.
- Jarak Kos-kosan ke Sekolah/Kantor
Ini tentu jadi pertimbangan utama. Ini juga sebabnya
banyak kos-kosan yang dibangun dekat dengan kantor/kampus. Tapi ingat, kamu kan
gak cuma ke kantor atau ke kampus. Mau ke pasar juga, isi bensin, dll.
Kalau kamu enggak punya kendaraan, memang baiknya
cari kosan yang jaraknya dari kampus/kantor jika ditempuh berjalan kaki tidak
memakan waktu lama. Sebab kalau sekadar bisa berjalan kaki, naik haji juga bisa
jalan kaki. Tahu deh, berapa kali lebaran baru sampai.
Tapi kalau kamu punya kendaraan, cari jarak
menengah saja. Karena bisa lebih leluasa untuk urusan lain. Tidak melulu
terkurung di lingkungan kampus/kantor.
- Lingkungan Tempat Kos
Ini superpenting! Bahkan setelah kamu
berumahtangga, prinsip cari lingkungan yang kondusif ini penting banget
dipraktikkan.
Kalau beli atau kontrak rumah cari yang aman dari
tetangga julid, cari kos-kosan wajib aman dari tangan-tangan usil. Tidak
sedikit pelaku pencurian yang menjadikan tempat kos sebagai target operasi
mereka.
Dari celana dalam sampai laptop, di mata mereka semua itu sangat berharga. CD gak untuk dijual lagi sih, tapi beberapa orang dengan kelainan seksual memang suka mencuri jemuran underwear.
Dari celana dalam sampai laptop, di mata mereka semua itu sangat berharga. CD gak untuk dijual lagi sih, tapi beberapa orang dengan kelainan seksual memang suka mencuri jemuran underwear.
Cara untuk tahu lingkungan kos itu aman atau
tidak, kamu main-main aja ke sekitarnya. Tanya pada beberapa tetangga dari
berbagai arah, bagaimana citra tempat kos yang rencananya akan kamu tinggali.
Jangan hanya satu sumber ya, biar adil. Kalau cuma
satu, bisa jadi kamu ketemu kerabat si pemilik kos atau malah rivalnya. Kalau sudah
begitu, penilaian mereka bisa tidak objektif.
- Aturan di Tempat Kos
Mungkin sebagian orang menganggap ibu kos yang
perhatian itu cerewet, tapi tanpa adanya ibu kos, kadang kala pergaulan para
penghuni kos jadi tidak terkendali.
Kalaupun tempat kos yang kamu tuju tidak diawasi
oleh pemiliknya, paling tidak kamu perlu pastikan para penghuninya didominasi
oleh orang-orang baik.
Mirip seperti poin 3, tapi yang ini lebih kepada
mental para penghuni kos sebelum kedatanganmu. Bukan soal keamanan harta benda,
tapi lebih berharga dari itu. Aturan ini bisa saja dibuat oleh sesama penghuni
kos, misalnya jadwal piket kebersihan, larangan menerima tamu lawan jenis, dll.
- Harga Sewa Kamar/Rumah Kos
Nah, kalau keempat poin di atas sudah terpenuhi,
baru kamu pertimbangkan yang terakhir ini. Memang sih, biasanya orang lebih
dulu menanyakan harga, tapi kalau pikiran kita sudah terpaku di sini, khawatir
lalai untuk hal lain yang juga tak kalah penting.
Untuk gampangnya, kamu tentukan kisaran harga
yang sesuai kemampuan, kemudian sesuaikan dengan poin lainnya yang sudah
disebutkan di awal.
Di zaman serbadigital ini, kamu bisa manfaatkan
informasi yang beredar di internet terkait kos-kosan di tempat tertentu. Misalnya
kamu butuh kos-kosan di sekitar Jakarta, kamu bisa cek di kost Jakarta seputar
harga, fasilitas, dll.
Ada banyak pilihan yang bisa disesuaikan dengan
kebutuhanmu. Tapi ingat, jangan melulu terpaku di harga ya! Cek baik-baik
seperti yang sudah kujabarkan di atas tadi. Biar artikel ini enggak sia-sia
kamu datangi. Dikira ngetik gak capek!
Wah kalau gini model kostnya, pasti betah berlama-lama dan banyak inspirasi
ReplyDelete