Setiap membaca tips atau trik kesehatan, hampir pasti kamu akan menemukan kalimat “makan buah dan sayur” atau “minum susu”, tambah asupan protein, dll. Nyatanya, kalimat tersebut tidak bisa ditelan mentah-mentah begitu saja.
Seperti sederet makanan dan minuman di bawah ini, yang sudah kita kenal sebagai menu sehat, rupanya penelitian tidak sepenuhnya setuju. Malah ada yang sebaliknya. Ternyata mereka tak sesuai ekspektasi.
#Jus Buah
Umumnya buah mengandung berbagai vitamin dan serat yang baik untuk tubuh. Menjadikannya jus pasti membuat rasa buah makin nikmat. Smooth dan manis. Ternyata yang enak-enak belum tentu sehat, itu ada benarnya.
Sebab untuk jadi jus, buah biasanya ditambah gula atau kental manis (yang bisa dibilang, konsentratnya gula). Inilah yang membuat buah tak lagi mengandung gizi yang dibutuhkan tubuh. Konsumsi banyak gula, seperti yang kita tahu, sangat berbahaya bagi kesehatan.
Jadi, cara tepat untuk mendapatkan manfaat buah adalah dengan mengonsumsinya langsung. Haluskan dengan cara alami (dikunyah) tanpa campuran apa pun.
#Susu
Prof. Dr. Hiromi Shinya, dalam bukunya, The Miracle of Enzyme, mengatakan, bahwa susu adalah minuman /makanan terburuk bagi manusia. Apa maksudnya manusia dewasa? Nambah-nambah pengeluaran. Pasti bukan itu.
Ahli usus kelahiran Jepang ini telah membedah lebih dari 300 ribu orang selama karirnya, dan ia mendapati orang yang suka minum susu sapi memiliki kondisi usus yang buruk.
Minum susu juga berisiko menggagalkan diet, jika selama program, yang bersangkutan juga makan daging dan telur. Ya sih, kalau semua diembat, bukan diet deh namanya!
#Soda Rendah Gula
Mirip dengan kasus bir 0% alcohol. Tanpa alkohol, tapi diproses di tempat yang sama dengan bir lainnya.
Begitu pula soda bebas gula rendah kalori, atau yang semacamnya. Kandungan fosfat dalam minuman bersoda tidak pernah disinggung, padahal fosfat dapat merusak keseimbangan mineral pada tulang.
Sebagai alternatif, kopi atau teh lebih disarankan daripada bersantai maupun begadang ditemani cola atau minuman bersoda lainnya.
#Salmon
Salmon digadang-gadang mengandung omega 3 dan lemak yang sehat. Tahu enggak, ikan kembung punya protein, omega 3, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, vitamin D, fosfor, iodine, dan selenium, yang kalaupun juga ada di salmon, kadarnya lebih tinggi.
Parahnya lagi, karena permintaan salmon yang tinggi, orang kemudian membudidaya ikan ini lalu menambahkan pestisida pada pakannya dan bahan kimia untuk mengendalikan hama pada salmon.
#Tuna
Salmon dan tuna terdengar keren untuk dikonsumsi. Yakin deh, kalau ketemu menu ini gak mungkin dilewatkan untuk jadi instastory atau minimal bahan update WhatsApp.
Ikan tuna adalah ikan laut berharga tinggi dengan kandungan lemak yang baik dan protein lengkap. Sayang, belakangan kita tahu kan, bagaimana keadaan laut di berbagai belahan dunia? Yup, tercemar!
Pemerintah Spanyol, misalnya, melarang ibu hamil dan anak di bawah 10 tahun mengonsumsi ikan tuna. Alasannya, kandungan merkuri pada ikan ini berpotensi menyebabkan berbagai penyakit pada saraf dan pencernaan.
#Granola
Camilan enak yang biasanya berjajar di bagian kasir. Sambil menunggu giliran bayar, dia memanggil-manggil untuk dimasukkan ke keranjang belanja dengan rayuan, “Ini sehat loh!”
Memang sehat sih, asalkan dibuat sendiri. Atau baca dengan saksama label informasi nilai gizi yang tertera di kemasan. Jangan sampai terjebak persepsi, sebab biasanya kudapan ini mengandung gula tinggi atau sirup jagung yang tidak baik untuk kesehatan.
#Roti Gandum
Kita menghindari roti tawar biasa dengan alasan gandum lebih sehat daripada terigu. Pada satu irisan roti putih, terkandung 3 gram gula. Sedangkan roti gandum kaya serat dan kabarnya membuat perut terasa kenyang lebih lama hanya dengan menyantap sedikit saja.
Kabar buruknya, untuk menutup rasa pahit tepung gandum, dibutuhkan gula lebih banyak lagi daripada yang dibutuhkan terigu. Jadi, serat lebih banyak, gula pun tak kalah banyak.
#Minyak Zaitun
Bahwa minyak zaitun itu sehat, kita semua percaya. Tapi tahu juga kan kalau minyak ini ada yang dipakai untuk masak, ada pula yang untuk pijat dan semacamnya. Jadi jangan salah pilih.
Selain itu, minyak zaitun yang sehat adalah minyak dengan label extra virgin olive oil (EVOO). Berbeda dengan minyak zaitun murni yang dalam proses pengemasannya ditambahkan bahan kimia agar lebih awet, tapi nutrisinya berkurang.
Gitu deh, Gengs! Tapi please, jangan bilang semuanya salah. Apa-apa salah! Itu membuat kita merasa mentok duluan dan bisa saja menghasilkan energi negatif. Kalau dibaca baik-baik, sebenarnya list di atas justru mengajak kita lebih sederhana memilih makanan.
Sederhana dalam hal harga dan penyajian. Jadi, sehat itu gak harus ribet ataupun mahal!
diolah dari sumber.
No comments