playinspiredmum.com |
Saat musim ujian pun, anak-anak masih kubolehkan bermain. Karena aku yakin, bermain adalah kebutuhan mereka. Seperti orang dewasa yang butuh pekerjaan. Rainbow foam jadi solusi saat kebutuhan main harus dibatasi, karena Covid-19 yang mewabah hingga ke Indonesia.
Rainbow foam, apa sih itu?
Tinggal di-translate aja kali, busa pelangi. Jadi, bermain rainbow foam berarti bermain busa sabun yang berwarna-warni seperti pelangi.
Sebenarnya permainan ini lebih cocok untuk anak usia 5 tahun ke bawah. Tapi bocahnya on process. Kakak-kakaknya sudah pada SD kelas bawah, jadi rasanya masih lumayan cocok untuk main air dan busa sabun.
Nyatanya memang mereka hampir selalu melakukannya. Setiap mandi, baik pagi maupun sore, mesti diburu supaya cepat. Kalau dibiarkan, ya mereka bertualang dulu dengan air, sabun, dan aneka barang di kamar mandi.
Cara membuat rainbow foam terbilang mudah. Cukup campurkan sabun cair, minyak esensial (minyak yang sedang naik daun, kamu bisa temukan di banyak toko), air, dan pewarna makanan. Kalau emak sayang pakai blender, bisa gunakan mixer aja. Yang penting mencampurkan warnanya bergantian. Jangan tumplek blek semua, gak seru dong nanti pas mainnya!
Jangan keburu merasa repot ya! Sebab bermain air itu adalah ciri anak normal. Hm, for your information, salah satu ciri seorang anak berbakat psikopat adalah ia suka bermain api. Tapi itu cuma salah satu. Dan berbakat bukan berarti pasti jadi.
Kamu yang suka nyanyi di kamar mandi, gak lantas jadi penyanyi kan?
Oke balik lagi ke rainbow foam. Selain asyik dan seru, bermain busa warna-warni ini juga ada manfaatnya. Dikutip dari playinspiredmum.com (19/12/19), bermain rainbow foam setidaknya memberi manfaat antara lain:
- Keterampilan motorik halus
- Koordinasi mata dan tangan
- Mengasah imajinasi
- Berlatih menyelesaikan masalah
- Mengasah kreativitas
- Bereksperimen.
Nantinya kalau Corona sudah mereda, sepertinya bakal asyik kalau main rainbow foam di luar bersama teman-teman. Karena pada dasarnya, bermain bersama teman di luar tentu lebih besar manfaatnya daripada hanya main dengan saudara di dalam rumah.
5 Ide Anti Mainstream #DiRumahAja Selama Pandemi
Qodarullah lingkungan rumahku lumayan ramai dengan anak-anak. Tepat di depan rumah, ada pendopo RT yang biasa dipakai untuk rapat bapak-bapak, sosialisasi dari lembaga tertentu, atau sekadar tempat bermain anak-anak.
Jadi pas banget kan untuk anak-anak satu kampung bereksperimen? Kemarin-kemarin sih belum kepikiran, karena hampir setiap hari sekolah. Pulang siang panas, sore baru mereka keluar main sepeda. Setelah Corona melanda, baru terpikir.
Ngomong-ngomong, pewarna makanan di rainbow foam apa gak bikin kotor baju? Ya kotorlah, kecuali kalau pas main, pakaiannya dibuka. Dan itu lebih gak mungkin lagi kalau mainnya di luar bareng teman.
Kalau kebutuhan orang dewasa akan pekerjaan ternyata mengandung risiko, begitu pula kebutuhan anak-anak akan bermain, tentu ada risikonya. Soal noda, luka, sampai berkelahi, itu sudah jadi makanan sehari-hari. Apalagi sekadar baju atau celana kotor, itu sih remeh.
Yang penting jangan dibiarkan lama tertumpuk. Begitu kena noda, langsung dicuci. Atau kalau PDAM di tempatmu sama ngenesnya dengan di perumnas tempatku tinggal, bisa direndam dulu dengan deterjen. Kalau masih kurang yakin, tepat pada noda olesi dengan deterjen cair sebelum direndam di deterjen bubuk.
Tapi pastikan deterjenmu aman untuk kulit, gak bikin rendaman cepat membusuk, atau wangi saat dicuci tapi amis setelah kering.
Kalau dipikir-pikir, Corona ternyata ada efek positifnya juga ya. Jadi bisa kumpul keluarga lagi tanpa harus menunggu masa liburan. Emak bapak yang biasa sibuk dengan kerjaan pun sekarang punya kesempatan main bareng anak.
Ayo dong, cobain buat rainbow foam-nya sekarang! Mumpung masih ada Corona. Eh, mumpung sekolah diliburkan.
No comments