Photo by Daniel Hooper on Unsplash |
Kabarnya, gara-gara covid-19, banyak pekerja yang di-PHK dari perusahaan. Ini tentu bukan sekadar kabar burung ya, Gengs! Barangkali salah satu atau salah sekiannya ada di sekitar kita.
Bisa tetangga atau mungkin saudara kita yang mengalaminya. Tak hanya karyawan, pemilik usaha pun tidak sedikit yang gulung tikar. Jelas pandemi ini memberi efek luar biasa.
Tak hanya kita kok yang mengalami imbas pandemi, ada miliaran manusia di dunia yang ketiban apes gara-gara virus corona yang hebat banget bermutasi itu.
Jadi, saat ini bukan masanya menggerutui nasib. Harus segera cari ganti “lubang” baru untuk memenuhi kebutuhan kita yang tak kenal henti.
Salah satu alternatif adalah membuka bisnis kuliner. Di antara tips yang akan kuulas di bawah, nantinya ada juga informasi bagaimana cara daftar GoFood Online untuk meningkatkan penjualanmu. Check this out!
5 Tips Bisnis Kuliner
Alessio D'Antino, seorang pendiri dan CEO platform kuliner ternama di dunia, membagikan tips untuk para pelaku usaha kuliner. Apa saja? Simak baik-baik ya!
Pertama, fokuslah pada produk!
Sebagai tukang ngemil, hal ini juga sering kusampaikan ke kawan-kawan yang berbisnis kuliner. Bagaimana pun karena yang dijual adalah makanan, yang itu urusannya ke lidah, maka harus enak. Siapa sangka, ahlinya juga bilang begitu. Hebat kan aku!
Menurut Alessio, diperlukan banyak percobaan di dapur untuk menghasilkan produk terbaik. Jangan dulu memikirkan merk, kemasan, atau alat-alat mahal. Rasa adalah nomor satu.
Jangan pelit untuk meminta orang mencoba makanan yang kamu buat. Dahulukan orang terdekat, ya! Biar efektif dan efisien.
Kedua, mulai menjual.
Bukti bahwa produkmu memang diminati orang, adalah angka penjualan. Tentunya setelah produk yang kamu buat mendapat masukan dari orang-orang terdekat.
Bisa jadi, selera lidahmu dan keluarga memang sama. Ya kan? Sementara target konsumen kamu tentunya harus lebih luas. Keluarga sih kalau bisa gratis. Kalau bisaaa.
Jangan terbuai pada ramainya orang membeli di penjualan pertama, sebab kemungkinan terbesar mereka sedang memenuhi rasa penasarannya. Untuk sementara, jadikan WA sebagai "aplikasi pesan antar makanan" guna mengulangi kesuksesan penjualan di gelombang pertama. Tapi jangan terlalu agresif ya, nanti malah diblokir teman sendiri. Kan sedih!
Jangan terbuai pada ramainya orang membeli di penjualan pertama, sebab kemungkinan terbesar mereka sedang memenuhi rasa penasarannya. Untuk sementara, jadikan WA sebagai "aplikasi pesan antar makanan" guna mengulangi kesuksesan penjualan di gelombang pertama. Tapi jangan terlalu agresif ya, nanti malah diblokir teman sendiri. Kan sedih!
Ketiga, kumpulkan data.
Dari penjualan pada tahap dua, minta tanggapan pembeli atas produk yang mereka beli. Tak usah sungkan untuk meminta kontak yang mereka sedia beri saat membeli. Tujuannya agar kamu mudah untuk menghubungi.
Mereka yang suka ngobrol mungkin langsung memberi nomor HP atau WA-nya. Ada yang hanya mau diinbox atau DM, terserah mereka. Yang kamu butuhkan adalah data untuk produkmu, bukan data diri mereka. Apalagi nomor rekening!
Untuk yang ogah-ogahan, bisa dijanjikan diskon atau apalah untuk meluluhkan hatinya. Kalau tak mau juga, ya sudah jangan dipaksa.
Keempat, modal duit untuk dapat duit.
Pada fase ini, mau tak mau kamu harus rada royal. Dari data yang kamu dapatkan, baiknya kamu ucapkan terima kasih dengan memberi produk dengan harga promo atau gratis sekalian.
Apa gak rugi? Rugi sih, kalau kamu mandek sampai di situ. Ini semacam pemantik, “kamu sudah keluar duit banyak, harus jalan terus untuk balikin modalmu!” kayak caleg gitulah.
Dengan gaya royal ini, kamu juga bisa mendapatkan loyalitas mereka. Biasanya, setelah disogok makanan, orang-orang yang terpapar diskon atau barang gratisan akan dengan mudah menginformasikan produkmu pada orang lain.
Dan masih, kamu sangat butuh masukan dari mereka terkait rasa (ditambah kemasan dsb).
Oh ya, pertimbangkan food delivery untuk memudahkan influencer dadakan itu menjaring massa bagi produk kulinermu.
Dan masih, kamu sangat butuh masukan dari mereka terkait rasa (ditambah kemasan dsb).
Oh ya, pertimbangkan food delivery untuk memudahkan influencer dadakan itu menjaring massa bagi produk kulinermu.
Kelima, bangun bisnismu.
Meski usahamu pada akhirnya besar, jangan buru-buru dilepas ya. Lihat bagaimana Tuan Crab mati-matian menjaga resepnya dari si Plankton. Kamu juga harus punya catatan resep agar rasa produkmu terjaga, dan menyimpan resep itu dengan baik tanpa pernah dilirik siapa pun.
Aku pernah ikut pelatihan bisnis. Coach-nya mengilustrasikan beda pedagang dengan pebisnis dengan membandingkan penjual bakso yang bertahun-tahun dengan gerobak baksonya dan pedagang yang tiap tahun bertambah kiosnya.
Kalau kamu berniat jadi pebisnis (lebih dari sekadar pedagang), maka bangunlah usahamu, bukan hanya dijalani. Jadi posisimu setelah melewati empat tahap di awal (dan sukses) bukan lagi sebagai koki tunggal atau pramusaji atau karyawan bagian mana pun.
Kamu sudah punya orang kepercayaan yang bertugas menghasilkan produk dari bahan yang kamu siapkan, dan serahkan bagian lain yang lebih remeh pada karyawan atau siapa pun yang diperbantukan di usahamu.
Apa kegiatanmu selanjutnya? Membuka internet!
Optimalkan penjualan dari aplikasi pesan antar makanan, manfaatkan data dari akun-akun bisnis media sosial, dan jangan lupa, daftar GoFood online!
Cara Daftar GoFood Online
Sebelum kita fokus ke caranya, penting dong diketahui, apa sih pentingnya daftar GoFood untuk usahamu?
Begini, Gengs. Di masa pandemi ini, sebenarnya banyak juga usaha kuliner yang roboh. Mungkin karena mereka gak cepat mengubah strategi.
Di tengah penjajahan corona, salah satu hal terbaik yang bisa dilakukan manusia adalah mengurangi aktivitas di luar. Alhasil, para pebisnis kuliner tak boleh pasif “menunggu bola” di toko/warungnya.
Itulah perlunya food delivery service atau layanan antar makanan, untuk mengubah langkah dan mengembalikan omset yang ambrol karena pandemi. Nah, daftar GoFood online adalah solusi!
Bisa sih, kamu antar sendiri produkmu ke pelanggan. Tapi inget kan ilmu dari Alessio D'Antino di atas? Kalau usahamu sudah lancar, maka fokusmu adalah pengembangan bisnis.
Kalaupun belum, mendaftarkan usahamu ke GoFood adalah bagian dari promosi yang efektif. Percaya gak percaya, banyak usaha kuliner yang berlokasi di area yang kurang strategis nyatanya laku keras berkat adanya layanan antar GoFood.
Menurut kompas.com (11/2/19), untuk tahun lalu saja pengguna GoFood tercatat ada 20 juta orang, meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya. Pasar yang ramai kan?
Tampilan GoFood di ponselku |
Balik-balik lagi ke soal rasa ya, Bos. Meski di puncak gunung atau di dasar samudra, kalau enak pasti dicari orang juga. Iya, lebay.
Jadi, bagaimana cara daftar GoFood Online?
Pertama, kamu siapkan KTP, NPWP, dan halaman pertama buku tabungan. Selanjutnya, lihat tabel alur di bawah ini untuk mengetahui cara daftar GoFood yang gak ada ribet-ribetnya.
gobiz.co.id |
Dari alur di atas, rasanya tak ada alasan kamu tidak mendaftarkan usahamu di GoFood. Sebab proses pengajuannya terbilang mudah. Tanpa toko yang mentereng pun, usahamu bisa terdaftar dan menjangkau lebih banyak pelanggan.
Selain itu, proses pembuatan akun tidak lebih dari dua pekan. Jadi tidak butuh waktu lama untuk ekspansi pasar digital.
So, semangat terus menggeluti usaha kulinermu, ya! Manfaatkan cara daftar GoFood online di atas untuk meningkatkan omsetmu dan menginspirasi penguasaha lainnya. Semoga sukses!
Dengan daftar gofood, usaha kuliner kita akan semakin dikenal masyarakat. Selain itu, jadi bisa menjangkau banyak pelanggan juga yaa.
ReplyDeleteTernyata buat daftar di Gofood mudah banget. Pantesan di kota-kota besar banyak yang pakai jasa go food buat pemasaran. Sayangnya di Lamongan masih belum ada
ReplyDeletetar kalo komennya dibaca pak menteri jadi ada deh mbak, heuheu. lebay
DeleteBaca postingan Mbak Tari jadi pengin buka usaha lagi, jualan wingko kayak di Bogor dulu. Sekarang ga perlu repot soal order karena pasar terbuka lebar lewat GoFood. Praktis dan mudah pesannya, memudahkan juga buat penjual--daftar dan gampang aplikasinya. Makasih ya infonya--semoga bisa buka usaha lagi :)
ReplyDeletesemoga lancar, aamiin
DeleteMemulai usaha memang harus dengan perencanaan yang matang yaa..dari mulai produk, survey pasar hingga masalah detil lainnya.
ReplyDeleteDan usaha akan sangat terbantu bila bekerjasama dengan GoBiz dari GoFood.
Memudahkan customer untuk mengenal produk kita.
Kalau owner-nya anak muda atau yang paham dunia kekinian maka mulai banyak yang mendaftar jadi mitra gofood. Tapi tidak sedikit yang masih gak paham dan cenderung kurang yakin secara modalnya kudu nambah gede
ReplyDeletepandemi ini memberi pelajaran untuk selalu kreatif yah. Jika tidak maka putaran roda akan melindas kita
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Tari, informasinya untuk cara pendaftaran jadi mitra gofood. Beberapa waktu lalu ada saudara yang tanya, saya bisa share info ini deh :)
ReplyDelete