Cari tempat wisata yang ada di Kota Jambi? Sini, aku ceritain!
Kapan pandemi berakhir? Hanya Allah yang tau. Tapi optimislah, sebab optimis aja entah kapan selesainya apalagi pesimis. Hwahaa.
Segera setelah pandemi berakhir, yakin deh banyak yang gak sabar untuk jalan-jalan berwisata ria. Wong masih pandemi aja banyak yang kelayapan.
Nah, kalau kamu termasuk yang berniat cari tempat yang asyik, kamu bisa main-main ke Kota Jambi. Sebab kemungkinan besar orang Jambi-nya sendiri bakal pergi ke tempat lain. Kok gitu?
Karena Kota Jambi itu kecil banget. Bahkan Kota Sungai Penuh yang dulunya adalah ibu kota Kabupaten Kerinci, lebih luas daripada Kota Jambi. Sebentar, kamu tau kan Jambi itu di mana?
Kalau Gunung Kerinci, insyaallah pernah dengar ya. Gunung tertinggi di Sumatra ini terletak di Provinsi Jambi. Kota Jambi adalah ibu kota dari provinsi Jambi. Mungkin masyarakat sini males ribet, udah kasih nama yang sama aja!
Untuk kamu yang berniat ke Kota Jambi, atau malah sedang ada di kota yang insyaallah selalu tenang ini, ada 5 tempat wisata yang gak baik kalau dilewatkan.
Titian Gentala Arasy
Untuk yang suka jogging, tempat ini rekomendasi bangetlah. Kamu bisa jalan kaki atau lari santai dari Tanggo Rajo ke Menara Gentala Arasy di Jambi Kota Seberang, atau sebaliknya, melalui jembatan yang disebut Titian Gentala Arasy.
Menara Gentala Arasy adalah ikon Provinsi Jambi, terletak di kota tradisional yang disebut Seberang. Orang-orang sering menyebut Seberang dengan Sekoja, akronim dari Seberang Kota Jambi.
Sebenarnya itu kurang tepat, menurut kepala kantor bahasa setempat (dulunya), penamaan demikian seolah-olah Sekoja berada di seberang Kota Jambi. Padahal wilayah tersebut termasuk Kota Jambi juga, yang letaknya di seberang Sungai Batanghari.
Jadi gini Gengs, Sungai Batanghari adalah sungai terpanjang di Sumatra. Nah, sungai ini membelah Kota Jambi jadi bagian utara dan selatan.
Wilayah di selatan sungai, itulah kota modern tempat Tanggo Rajo terletak. Sedangkan bagian utara merupakan kota tradisional yang banyak ditinggali penduduk Melayu, suku asli Jambi.
Di bawah Menara Gentala Arasy, terdapat museum. Aslinya di museum ini ada cinema yang menayangkan dokumentasi sejarah dan budaya Jambi. Tapi aku belum pernah nonton di sana. Yang lift rusaklah, yang bioskopnya tutuplah. Gak ngerti.
Kalau kamu sudah sampai di pelataran Menara Gentala Arasy, dan tidak tertarik ke museumnya, kamu mungkin bisa melihat-lihat lingkungan di sekitar.
Di sana nampak perbedaan mencolok antara lingkungan tempat kamu berdiri dengan wilayah di seberang sungai tempat berbagai hotel dan mall dibangun.
Baca juga: 5 Hal Unik yang Ada di Jambi
Di Jambi Seberang Kota, kamu bisa melihat rumah-rumah panggung khas masyarakat Melayu. Di sana juga masih ditemukan masjid-masjid dan pesantren tua, meski sebagian sudah direnovasi jadi lebih modern.
Oh ya, Titian Gentala Arasy merupakan jembatan pedestrian. Jadi memang digunakan untuk berjalan kaki atau naik sepeda. Kalau kamu capek untuk jalan kembali ke tempat semula, kamu bisa menumpang perahu ketek yang biasa menyeberangkan penumpang dari atau ke seberang sungai, tempat kamu memulai perjalanan.
Taman Kongkow
Sejak beberapa tahun belakangan mulai banyak bermunculan taman di Jambi, baik di kota maupun berbagai tempat di kabupaten.
Salah satunya Taman Kongkow, yang pernah kudatangi ketika belum lama diresmikan. Lokasinya ada di sekitaran Kotabaru. Agak sulit dijelaskan, gampangnya lihat Google Map ajalah!
Waktu itu Taman Kongkow masih tergolong asri. Aku ke sana jauh sebelum pandemi, jadi mungkin akan beda kalau datang lagi suatu saat nanti.
Masuk taman ini hanya dikenakan biaya parkir 2000 rupiah untuk motor, dan 5000 untuk mobil. Meski di kota, tapi lokasinya agak di tengah pemukiman. Bersebelahan dengan sekolah, kalau tak salah SMP.
Ada beberapa saung yang bisa dipakai untuk ngobrol santai dengan teman-teman. Juga ada pendopo, yang saat itu digunakan para pelajar untuk praktik bersama gurunya.
Sayangnya meski baru, sampahnya sudah tak terurus dengan baik. Padahal hanya ada satu toko waktu itu. Ditambah satu atau dua penjual makanan di dekat pintu masuk.
Artinya memang kesadaran pengunjung dan kesigapan pengelola yang minus banget. Semoga ada perbaikan, soale aku rela gak jadi masuk toilet gara-gara melihat tumpukan sampah di depannya.
Di luar aja begini, gimana lagi di dalam sana!
Tugu Keris Siginjai
Ada yang menyebutnya Tugu Keris, Tugu Siginjai, Bundaran Kotabaru, ada pula yang menamakan Monas Jambi.
Dinamakan Tugu Keris Siginjai karena di puncak tugu dibuat (patung, arca, atau apa ya?) berbentuk Keris Siginjai.
Keris Siginjai, ada pula yang menyebutnya Siginjei, adalah keris pusaka peninggalan Orang Kayo Hitam yang sebelumnya dibuat atas perintah Raja Mataram, untuk membunuhnya karena enggan mengirim upeti.
Keris ini diwariskan kepada keturunannya, termasuk Sultan Thaha. Siapa yang menguasai keris tersebut, dialah yang berhak menjadi Raja Jambi.
Tugu Keris Siginjai juga disebut Bundaran Kotabaru, karena lokasinya tepat di tengah simpang empat Kotabaru. Area ini merupakan kompleks perkantoran pemerintah kota.
Selain itu, area CFD dan CFN tiap Sabtu Sore-Ahad siang ini juga pernah disebut dengan Monas Jambi. Sebab dulunya tugu yang ada di tengah persimpangan bukanlah tugu keris, melainkan tugu dengan puncak emas menyerupai Monas di Jakarta.
Perubahan ini sempat bikin heboh Kota Jambi saat itu. Banyak yang menolak renovasi dengan alasan sejarah. Tapi sekarang adem ayem saja.
Spot foto yang tak kalah ramai dari tugu keris adalah tulisan Taman Jomblo di depan Balai Adat. Ini sih aku pribadi kurang suka. Pertama karena menurut KBBI yang tepat adalah jomlo, bukan jomblo. Kedua, kesannya seperti meniru taman yang ada di Bandung.
Monas Jambi sebelum diubah menjadi Tugu Keris (difoto saat kabut asap, dari gmap/Marta Dinata) |
Padahal tugu monas Kotabaru diganti jadi tugu keris, dengan alasan tidak mencirikan Jambi. Lah kok bikin Taman Jomblo. Harusnya Taman Dewe’an. Atau Taman Jang Temenung, Supik Melongok, atau apalah yang lebih Jambi.
Kalau ingin cemal-cemil, memang baiknya kamu ke Tugu Keris Siginjai Sabtu sore, malam, atau Ahad pagi. Sebab bakal buanyak sekali pedagang yang menjajakan makanan.
Tapi kalau ingin foto atau jalan-jalan santai, mending hindari jadwal CFD/CFN itu. Tempatnya tetap cantik dengan berbagai alat fitness serta bangku yang nyaman untuk nongkrong. Dan biasanya juga bersih, karena dekat kantor wali kota.
Taman Anggrek
Kalau Tugu Keris Siginjai berada di kompleks perkantoran Kota Jambi, Taman Anggrek berada tepat di depan Kantor Gubernur, di kompleks perkantoran provinsi.
Sebelum masuk ke sini, pastikan kamu sudah pipis dan gak sedang mules ya! Sebab beberapa kali aku ke sana toiletnya gak banget.
HTM-nya murah, kurang dari 5000. Seringnya rombongan sih, petugas menghitung lalu menotal sendiri. Tempat ini memang gak indah-indah banget, tapi lumayanlah untuk ukuran Kota Jambi.
Kalau kamu pengin yang menantang, atau yang lebih indah, sebaiknya jangan di Kota Jambi. Ada banyak tempat wisata di Kabupaten Kerinci, Merangin, Sarolangun, Kota Sungai Penuh, dll yang sama-sama berada di Provinsi Jambi.
Jadi untuk di kota, kita syukuri yang ada sajalah ya! Taman Anggrek lumayan indah kok buat foto-foto, dan yang terpenting nyaman untuk diskusi santai dalam kelompok kecil.
Aku tak ingat bulan apa anggrek bermekaran, tapi jika momennya tepat, memang bagus banget hamparan bunga-bunga di sana kalau dijadikan sebagai background.
Kalau mau mencari tempat wisata yang lebih asri lagi, tapi tidak terlalu jauh dari Kota Jambi, tempat wisata di Kabupaten Muaro Jambi bisa kamu datangi.
Area gubernuran juga merupakan lokasi CFD, jadi kalau mau belanja-belanja bisa kamu lakukan saat weekend. Sementara kalau mau agak lengang ya hindari hari libur. Untuk jogging, paling enak dilakukan dengan mengitari lapangan di depan Kantor Gubernur.
Diawali dari trotoar BI, lanjut lapangan, dan berakhir di Bank Jambi. Banyak pohon besar di sana, teduh. Tapi tetap kelenger.
Danau Sipin
Danau Sipin adalah satu-satunya danau di Indonesia yang ada di tengah kota, begitu kata Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kota Jambi, saat aku datang untuk cari narasumber buku.
Sebenarnya keindahan danau ini sudah nampak sejak dulu, tapi baru belakangan pemerintah sadar bahwa Danau Sipin adalah tempat wisata yang potensial. Sayangnya, covid kemudian datang.
Danau Sipin sangat luas, melingkupi sampai 4 kelurahan. Tapi yang nampaknya jadi pusat wisata adalah yang di daerah Telanai, di belakang gubernuran.
Baca juga: Cerpen Berlatar Sungai Bahar, Jambi
Di Buluran, dari Telanai ke arah Jambi Seberang Kota melalui Jembatan Aurduri, banyak nelayan yang menjual ikan hasil tangkapan dari Danau Sipin. Kalau suka jalan-jalan, dari sini bisa balik lagi ke arah Aurduri untuk membeli hasil kebun di sepanjang jalan menuju RSJ.
Di bawah Jembatan Aurduri, jika Sungai Batanghari sedang surut, muncullah apa yang disebut masyarakat Jambi dengan Pantai Aurduri. Hamparan pasirnya memang mirip dengan “pantai asli” yang merupakan pinggiran laut.
Apakah di Jambi ada pantai? Kalau di Provinsi Jambi ada, tapi di Kota Jambi ya Pantai Aurduri itu tadi. Kalau kamu mau ke pantai yang memang terhubung ke laut, silakan ke Tanjung Jabung, barat maupun timur.
Dari Kuala Tungkal, di Tanjung Jabung Barat, kamu bisa menyeberang ke Batam. Dari Batam naik feri lagi, sampai deh ke Singapura!
instagram.com/d_suprayogi |
Danau Sipin yang membentang di kawasan Broni memberi peluang warga untuk menjual masakan khas Jambi maupun menu umum lainnya. Sebenarnya dari lokasi ini pun keindahan danau juga terlihat. Sepertinya orang Jambi sendiri lupa kalau mereka punya danau!
Balik lagi ke kawasan wisata Danau Sipin, di sini kamu bisa mengitari danau dengan menumpang perahu berbagai ukuran milik warga. Belum banyak hiburan maupun fasilitas lain di Danau Sipin (setidaknya saat terakhir aku ke sana), tapi yang suka suasana asri, indahnya bentangan air dengan angin semilir, di sinilah tempatnya!
Itulah 5 tempat wisata yang ada di Kota Jambi. Masih ada sih tempat lainnya, tapi kapan-kapan aja dibahasnya.
Jmbi emg kota yg wisarany dk nian..
ReplyDeleteTp klo nak hidup santai k jmb lah
Krn org2 ny santuyyy nain. Hahah
Jambi ko Indonesia jugo buk, cem tu lah galo2 wong indo
Deletepengen banget ke jambi mbak, aku wish list dulu aja
ReplyDeletenama tamannya ehhm hehehe taman jomblo
Seru juga kayaknya ya kak, semoga pandemi cepat berlalu, dan saatnya kita bebas berpergian sejauh kaki melangkah, hehe salam kenal ya kak, saya Andy dari Palembang.
ReplyDeletePengen deh bisa explore sumatra termasuk Jambi.. semoga besok setelah pandemi bisa kesampaian untuk kesana.
ReplyDeleteTerima kasih banyak rekomendasinya <3
Wahhh keren-keren banget ya ka tempat yang bisa dikunjungi di jambi ini, dan suasananya juga nyaman banget.. Semoga bisa lekas kesana hiihi
ReplyDelete