Sejak dulu banget, orang-orang sering tanya, gimana sih cara menulis artikel? Untuk manjang-manjangin judul, kubuat saja jadi jadi “cara menulis artikel yang menarik untuk dibaca”. Menariknya tentu versiku dong!
Yang namanya artikel ya untuk dibaca, masa untuk yang lain. Nanti dulu, menurutmu kalau ada koran, umumnya untuk apa? Dibaca kan? Nyatanya ada orang yang membeli koran untuk dijadikan alas duduk, untuk kipas, atau untuk bungkus sesuatu.
Begitu juga artikel. Ada yang ditulis untuk referensi, ada yang sekadar nambah portofolio, dll alasan yang penulisnya pun kadang berpikir gak bakal ada yang baca. Aku hampir melakukan yang semacam ini karena permintaan seseorang.
Ceritanya seorang kenalan minta ditulisin artikel di Google. Aku jadi bingung, gimana cara menulis artikel di Google? Ternyata maksudnya, aku diminta nulis artikel tentang dia, biar dia bisa menemukan namanya di Google!
Permintaan itu kutolak. Bukan karena aku idealis. Sederhana saja, gak ada duitnya.
Cara Menulis Artikel di Blog
Silakan kecewa, bagi kamu yang mencari cara menulis artikel ilmiah. Seharusnya dari pembuka kamu sudah sadar, penulis blog ini rada absurd. Jadi yang bakal kubahas adalah artikel-artikel ringan yang gak terlalu bikin mikir.
Meski kedengaran remeh, nyatanya banyak orang yang belum tau bagaimana cara menulis artikel di blog. Baik secara teknis pemakaian blognya, maupun teknis artikel itu sendiri. Yuk lah, kubagi pengetahuanku yang secuil ini!
Teknis Blog
Ini tentu info untuk yang awam banget dengan urusan blog, bahwa blog itu ada yang hosting sendiri, ada juga yang nebeng gratisan di Google. Yang self hosted biasanya pakai Wordpress, bisa juga dengan platform lain. Sedangkan yang gratisan dengan fasilitas Google, tentu saja Blogger atau Blogspot.
Blogger/Blogspot
Cara menulis artikel di blogger supergampang! Tinggal buka blogger.com (dengan asumsi kamu sudah punya akun dan sudah login), lalu klik + Postingan Baru.
Btw aku lebih suka nulis dari laptop daripada di HP. Kalaupun kamu mau nulis lewat HP dengan aplikasi blogger, intinya gitu-gitu juga kok!
Sebelumnya ketik dulu artikelnya di Word, lalu copy ke Notepad. Kemudian dari Notepad di copas lagi ke dashboard. Kadang Notepad ku-skip, tapi pas di dashboard paste-nya klik kanan, pilih paste as plain text. Tujuannya supaya format Word gak kebawa ke blog.
Self Hosted Wordpress
Aku juga punya dong blog yang self hosted! Kalau yang blogger (blog ini) hostingnya nebeng ke Google, kalau blog satu lagi nebeng di hosting orang. Dia yang bayar, aku numpang berteduh, wkwk.
Cara menulis artikel di Wordpress dengan hosting sendiri juga mudah, tanda tambahnya ada di atas. Tinggal pilih + New, lalu sorot. Nanti akan muncul kata “post”. Atau di samping kiri pilih Post, lalu Add New.
Aku sadar info ini receh banget, tapi banyak loh orang yang nyatanya belum tau. Dan setelah langkah di atas, selanjutnya kamu bisa ikuti tahap berikutnya yang sama dengan Blogger. Jangan buru-buru terbitkan, baca dulu cara menulis artikel SEO di bawah kalau kamu mau ngeblog.
Teknis Penulisan
Untuk artikelnya sendiri, terlepas kamu mau menulis di blog atau dikirim ke media, kamu perlu balik lagi ke teori dasar 5W+1H atau disebut juga adiksimba (apa, di mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana).
Keseluruhan artikel harus memenuhi hal tersebut. Tapi jujur, aku sendiri gak terlalu memperhatikan hal itu. Mirip dengan menulis cerpen, meski disebutkan ada unsur intrinsik dan ekstrinsik, aku lebih suka membiarkan pembaca yang mencari.
Adiksimba penting, tapi lagi-lagi ini bukan tentang artikel ilmiah ataupun laporan yang butuh ketentuan baku. Kamu ingat kan judul artikel ini, Cara Menulis Artikel yang Menarik untuk Dibaca. Dan artikel yang kaku pasti gak menarik.
Cara Menulis Artikel SEO
Kalau kamu tertarik ngeblog, kamu perlu tau yang ini. Walaupun gak sedikit narablog yang memilih menulis blog sekadar melepas unek-unek. Bukan untuk dibaca orang lain, sehingga blog ramai bukan tujuannya sama sekali.
Menurut para suhu yang sudah malang melintang di dunia blog, inilah hal yang perlu kamu perhatikan saat memposting artikel di blog.
- Cari kata kunci (keyword) lebih dulu. Bisa dengan Ahref, Ubersuggest, Google Keyword Planner, dll.
- Letakkan kata kunci di awal judul.
- Masukkan kata kunci di paragraf awal, sebar di tengah, dan gunakan di paragraf penutup.
- Jadikan subjudul sebagai heading. Di blogger ada Judul, Subjudul, Judul Kecil, dst. Di Wordpress ada Heading 1, Heading 2, dst.
- Sisipkan link internal (ke artikel lain di blog yang sama) dan link eksternal (ke artikel lain yang dipakai sebagai sumber rujukan), pastikan keduanya relevan. Kalau nggak ada yang relevan, mending gak usah.
- Masukkkan gambar yang kecil, kurang dari 100kb biar blog gak berat. Jadikan keyword sebagai nama file dan alt text.
- Perpendek permalink (alamat tautan artikel yang akan diposting).
- Jangan lupa memasukkan kata kunci pada deskripsi artikel. Di Blogger posisinya di kanan agak ke bawah, sedangkan di Wordpress letaknya di bawah, agak jauh setelah kolom artikel.
Sisanya mungkin suatu saat kutambahkan ya! Secara aku juga masih unyu banget di dunia blogging. Jadi gak usah percaya-percaya amat dengan teoriku, meski sudah terbukti.
Menulis Artikel Ringan
Kita balik ke artikel yang biasa-biasa aja ya. Aku pribadi kalau ada yang tanya gimana cara nulis di blog, biasanya kutanya balik. Mau yang nulisnya cari duit atau sekadar ngomel, mau duit cepat tapi sedikit atau lama tapi gede? Paling jawabnya cepat tapi gede.
Menulis untuk duit harus tahan banting. Yang mental lemah mending minggir, bisa stres duluan. Aku ini makhluk dari kelompok realistis, bukan motivator. Jadi kalau gak kuat nulis tiap hari, dahlah gak usah muluk-muluk.
Eh bisa beli artikel ding! Yang kadang ketemunya tulisan-tulisan gaje, untuk dapat 1000 kata aja muter-muter gak tentu arah.
Untuk mereka yang gak yakin konsisten, kusarankan latihan di Kompasiana atau Kaskus aja dulu. Nanti kan terasa tuh, kalau rajin ada duitnya, kalau nggak ya semoga tetap bahagia. Kadang ada yang nulis artikel, sudah dibaca orang aja dah seneng. Gak butuh duit.
Kenapa Kompasiana/Kaskus? Nggak Medium, Tumblr, atau blog dengan hosting sekalian? Karena butuh modal dan konsistensi yang lebih besar. Sekali kamu tinggal, blog bakal merosot DA, DR, Alexa, dan macam-macam “prestasinya”.
Kamu belum tau apa itu Kompasiana? Atau belum kenal betul, sila baca artikelku Cara Menulis di Kompasiana. Galau pilih Kompasiana atau Kaskus? Ke artikel ini aja.
Kompasiana/Kaskus, atau platform lain yang sejenis, pada dasarnya adalah blog keroyokan. Jadi kamu gak perlu cari kata kunci, gak usah mikirin heading (walau kadang disediakan), kalau perlu cari saja berita viral dan tuliskan opinimu.
Artikel seperti itu justru lebih laku ketimbang kamu serius mikirin adiksimba atau adik siapa pun. Halah. Di mata Google, Kompasiana lebih menawan daripada blog sekelas iluvtari. Bahkan kalau kamu pengin tenar, tulis aja namamu di sana. Saat orang mencari di Google, pesaingnya hanya Facebook, Twitter, dsb.
Artikel ringan itu yang gimana sih?
Meski kebanyakan orang beranggapan yang disebut artikel itu adalah tulisan-tulisan nonfiksi, nyatanya cerpen, puisi, dan tulisan fiksi lainnya juga disebut artikel. Setidaknya versi Kompas and the gank.
Nah untuk mendapatkan artikel yang ringan tapi menarik, dan mudah dibuat, langkah ini mungkin bisa kamu adopsi:
- Untuk artikel fiksi, judul belakangan. Biasanya terpikir setelah artikel selesai ditulis. Sedangkan artikel nonfiksi, upayakan mendapat judul lebih dulu agar artikel kita fokus pada topik awal. Walau begitu, nantinya judul tetap bisa diubah.
- Untuk cerpen, pastikan kamu sudah punya rencana ending. Jangan mulai menulis jika belum punya penutup. Tujuannya supaya cerpenmu gak ngalor ngidul dan kepanjangan di awal.
- Untuk artikel nonfiksi, siapkan subjudul atau poin-poin yang hendak disampaikan. Ini semacam kerangka/outline yang tujuannya sama dengan rencana ending, biar tulisanmu terjaga pada relnya.
Sebelum melakukan semua itu, kamu harus banyak membaca. Orang boleh membaca tanpa menulis, tapi gak boleh menulis tanpa membaca. Baca itu ibarat mendengar, dan nulis adalah ngomong. Kamu mau, dengar omongan orang yang cuma mau ngomong tanpa mau mendengar? Aku sih ogah!
Jadi, kamu mau menulis artikel biasa atau artikel untuk blog? Apa pun pilihanmu, semoga Cara Menulis Artikel yang kuulas di atas bisa membantu.
Eh sebentar, judulnya kan Cara Menulis Artikel yang Menarik untuk Dibaca. Memangnya artikel-artikel di blog ini menarik? Berani-beraninya bikin tip begitu. De Gustibus Non Est Disputandum. Yang namanya selera, tidak bisa diperdebatkan.
wah setuju sama kalimat 'yang namanya selera, tidak bisa diperdebatkan.' semangat untuk para penulis, do what you love <3
ReplyDeleteMo mampir, ah. Iya sih, Bu. Aku jg beberapa x dihampiri org, minta ditulisin ttgnya biar muncul di gugel. Aku emoh. Hihihi.
ReplyDeleteaku sih niatnya ngajarin ybs, free. tp dianya mau ditulisin aja. ya maleslah.
Delete