Mengusir nyamuk secara alami, ada yang pernah coba? Aku pernah, beberapa kali. Tapi yang paling sering adalah menggunakan alat dan obat nyamuk. Yaelah, obat nyamuk disebut. Semua orang pernah keleus!
Yamaap, maksudku menggunakan macam-macam obat nyamuk. Dari yang bakar, semprot, sampai elektrik. Dari yang cair sampai dalam bentuk mat. Ini kenapa kayak obrolan dua orang ya?
Darah O dan Malaria
Meski kecil, nyamuk tak bisa dianggap remeh. Efek suntikannya bisa mengakibatkan gatal hingga kematian. Walaupun siklus hidupnya pendek, nyamuk dapat berkembang biak dalam waktu cepat dan jumlah yang banyak.
Menurut penelitian, orang dengan golongan darah O menghasilkan aroma yang disukai nyamuk. Aku sudah membuktikannya, sampai-sampai di SMA dulu aku pernah hampir mati gara-gara malaria. Lebay? Nggak, sumpah sakitnya na’udzubillah.
Entah kapan digigit nyamuknya, pokoknya tiba-tiba aku merasakan gejala sakit malaria meliputi meriang, demam, sakit di semua persendian, mual hingga muntah, lidah terasa pahit, sakit kepala yang luar biasa sampai terasa melayang, dan tidak bisa tidur. Itu rasanya kayak diazab, asli!
Gimana nggak diazab. Kalau orang sakit, dengan tidur kita istirahat dan rasa sakitnya “lupa” sebentar. Ini berhari-hari aku cuma tidur sekian menit, seolah dipaksa ngerasain sakit yang luar biasa itu.
Selain malaria, aku juga pernah mengalami sakit tifus (tipes) dan gejala demam berdarah. Tapi semua kalah dengan gilanya rasa sakit malaria. Sampai bertahun-tahun setelah sembuh dari sakit pertama, gejala malaria masih sering muncul kalau aku kelelahan. Capek dikit meriang, capek dikit tulangsakit-sakit. Pokoknya jangan sampai kamu kena malaria, ya!
Karena pengalaman yang sangat tidak enak, bahkan bikin trauma, makanya aku nggak mau keluarga sampai merasakan hal yang sama. Itulah sebabnya obat nyamuk di rumah gak boleh kosong. Eh, ternyata aku punya artikel lama dengan tema mengusir nyamuk secara alami, bekas UC dulu. Ini dia caranya, Gengs!
Bahan-bahan untuk Mengusir Nyamuk Secara Alami
Kalau kubaca-baca lagi draf awal, sepertinya dari sumber disebutkan aneka bahan yang dipakai untuk mengusir nyamuk secara alami, kebanyakan kurang kita (atau aku?) kenal sebagai orang Indonesia. Jadi dipilihlah tiga bahan yang lebih familier berikut ini:
Cengkih
Campur 5 gram cengkih dengan segelas air, lalu rebus selama 15 menit. Setiap 10 tetes hasil rebusan ini dapat dicampur ke dalam cologne apa pun, yang jika kamu balurkan ke bagian tubuh yang terbuka, dapat menjagamu setidaknya 2 jam tanpa gangguan nyamuk.
Daun Basil atau Kemangi
Sebenarnya saat ini daun basil gampang kamu temukan di swalayan, bagian bumbu dapur. Tapi kalau kamu kesulitan menemukannya, bisa ganti dengan kemangi. Karena basil dan kemangi berasal dari keluarga yang sama. Bentuknya pun cukup mirip, hanya kemangi lebih kecil dan tipis. Namun dari segi manfaat, kedua tanaman ini nyaris tidak berbeda.
Untuk mencegah nyamuk, cara menggunakannya adalah yang paling mudah. Cukup diletakkan di dalam ruangan, atau digosokkan pada bagian tubuh yang terbuka.
Minyak Goreng, Cuka, dan Sampo
Campurkan minyak, sampo, dan cuka 9% dengan perbandingan yang sama. Aduk hingga muncul busa putih. Kamu bisa menuangkannya ke botol spray untuk disemprotkan ke tubuh, atau membiarkannya dalam wadah terbuka di sebuah ruangan.
Cuka tidak disukai serangga, sampo dapat menyamarkan aroma yang kuat, sedangkan minyak adalah bahan dasar dari krim apa pun. Ramuan ini relatif aman, bahkan untuk anak-anak.
Gitu deh ya, dari cerita sedikit tentang pengalaman sakit malaria sampai ke bahan-bahan mengusir nyamuk secara alami. Untukku sendiri menulis ini bermanfaat sekali, jadi ingat lagi. Semoga yang membaca mendapat manfaat yang sama!
No comments