Orang-orang jadul kalau dengar kata “stres” biasanya langsung ingat Roma Irama. Aku termasuk yang jadul itu, terkenang pula joget gitar khasnya yang agak-agak gimana gitu.
Bukan, joget bukan cara untuk mengatasi stres. Akan lebih baik kalau stres kita hindari saja, daripada keburu harus diobati. Jadi sini, kamu simak enam tips menghindari stres yang sederhana banget di iluvtari!
Seorang psikolog asal Rusia, Mikhail Labkovsky, membuat formula sederhana yang terdiri dari enam hal mudah untuk mendapatkan kebahagiaan. Formula itu ia dapatkan dari 30 tahun pengalaman, yang awalnya justru bermula dari upaya menyelesaikan masalah pribadinya sendiri.
Labkovsky menyarankan enam aturan ini, yang menurut klaimnya dapat menghindarkan seseorang dari masalah kejiwaan akibat tekanan hidup.
#1 Bicarakan Masalahmu
Ungkapkan dengan jelas dan jujur tentang perasaanmu, serta apa yang kamu ingin orang di sekitarmu lakukan. Bukan dalam rangka memerintah ya, Gengs. Tapi lebih ke kondisi yang membuat kamu dan orang di sekitarmu tetap nyaman.
Tidak perlu berdebat, agar tak tercipta konflik. Kamu cukup menyampaikan dengan konsisten paling tidak selama enam bulan berturut-turut. Kenapa perlu selama itu?
Karena tidak semua orang bisa langsung memahami maksud dari ucapan kita. Atau bisa jadi ia mengira hal itu tidak terlalu penting, sehingga terabaikan dari memorinya. Sementara kita sudah kadung menganggap diri tidak dihargai, sedangkan orang lain merasa tidak ada yang salah.
#2 Hanya Menjawab Jika Ditanya
Tidak perlu mengumbar banyak alasan jika melakukan kesalahan, apalagi sampai melebihkan atau mengarang cerita yang tidak ada. Jaga kewarasan hanya dengan menjawab pertanyaan, tanpa perlu macam-macam tambahan penjelasan.
Karena semakin kamu beralasan, semakin banyak energi yang dibutuhkan untuk mempersiapkan dan mencocokkan semua jawaban. Yang utama dari semua itu adalah, jujur, sikap mental positif yang wajib kamu miliki.
Berbohong satu kali saja bisa membuat orang hilang kepercayaan padamu. Apalagi membiasakan diri berbohong, sama saja kamu memancing masalah yang nantinya berujung tak hanya pada stres, bahkan bisa depresi.
#3 Jangan Menjawab yang Bukan Pertanyaan
Tips menghindari stres yang ketiga adalah membedakan pertanyaan dengan pernyataan. Pernyataan seseorang sebaiknya tidak dijawab, karena dia tidak bertanya.
Jika seseorang mengungkapkan sesuatu—yang memang secara naluriah akan memancingmu bereaksi dengan sebuah pertanyaan—tahan dirimu! Daripada nantinya nambah-nambah kerjaan. Toh dia hanya bicara. Bukan bertanya.
Misalnya, seorang teman datang dan berkata, “Aku capek.” Kamu tidak punya kewajiban untuk bertanya, “dari mana?” atau “habis ngapain?” dan sebaiknya memang tidak usah.
Kalau temanmu ingin curhat, biarkan dia yang memulai tanpa perlu kamu pancing-pancing. Bedakan kepo dengan simpati, oke!
#4 Jangan Diam Jika Tidak Suka
Kejujuran memang pahit. Tapi lebih pahit lagi jika dalam diam kamu menelan kekecewaan setiap hari. Kalau teman yang kamu anggap dekat tidak merespons ungkapan ketidaksukaanmu terhadap suatu hal tentangnya, lebih baik mencari kandidat teman dekat yang lain. Tipe teman toksik sebaiknya tidak dijadikan sahabat.
Tapi jika orang yang tidak memedulikan perasaanmu adalah pasangan sah, kamu balik lagi ke poin 1. Harus ada upaya untuk kualitas hubungan yang lebih baik. Menikah itu untuk selamanya. Emang kamu mau selamanya makan ati?
#5 Jangan Melakukan yang Tidak Disukai
Kamu boleh menghadapi tekanan jika itu membuatmu tertantang. Tapi jika kamu tertekan, itu lain soal. Melakukan hal yang tidak kamu suka, tapi tetap bertahan, hanya akan membuat hidup tidak bahagia dan kesehatan memburuk.
Memperlihatkan diri baik-baik saja padahal tidak, bukanlah sikap yang tepat. Mentalmu akan terganggu pada waktunya. Percaya deh, kebanyakan pura-pura bukan hal yang positif.
#6 Lakukan yang Kamu Mau
Ini bukan kebebasan yang kebablasan. Hanya berlaku untuk hal-hal yang tidak melangkahi prinsip hidup seperti agama dan ketentraman sosial. Kamu tak perlu tertekan hanya karena pilihan makan siang, mau tetap bekerja atau resign, menikah dengan orang pilihan ayah atau ibumu.
Lakukan hanya yang kamu mau, tapi jangan lupa, baik buruk hasilnya kamulah yang bertanggung jawab. Jangan mencari kambing hitam. Pilihan di tanganmu, tanggung jawab di bahumu.
Enam Tips menghindari stres di atas bisa kamu praktikkan sebelum stres itu datang. Bagaimana jika sudah telanjur? Ingat Bang Roma lagi dong, stres … obatnya iman dan takwa. Sekali lagi, Gengs, setiap masalah kejiwaan baliknya ke agama. Apa pun agamamu!
Tips yang lengkap. Setuju sekali stres itu obatnya iman dan takwa. Setiap masalah kejiwaan baliknya ke agama, apapaun agama kita. Jadi biar enggak stres ingat pesan Bang Roma..eh
ReplyDeleteStres emang jadi hal yang gak ngenakkin banget, ya. Apalagi pas lagi pandemi gini. Bawaannya berat banget. Hikss. Tapi semoga tips di atas bisa membantu, yaa.
ReplyDeleteBener bgt tips ini. Intinya komunikasi yg baik bisa menghilangkan stres, terutama masalah sama pasangan halal (suami).
ReplyDeleteSetuju banget sama poin 6. Lakukan apa yang kamu mau. Yesss biar tidak serba tertekan dan emang itu adalah kunci biar sedikit2 tidak gampang stres
ReplyDeletenah ini nih, sukanya tidak suka tapi diam aja, entah karene pekewuh dan lainnya.. harus berani dulu memang bahkan untuk mengajarkan no, ini juga hal yg lagi aku terapin ke anakku nih
ReplyDeleteSetuju. Jaman sekarang apalagi pandemi belum usai membuat banyak orang rentan stress. Kemampuan mengelola stress dengan baik mampu membuat hidup kita jadi lebih berkualitas.
ReplyDeleteNo 1 dan nomer 4 aku belum bisa melakukannya. Dulu aku selalu lakukan no 1..tapi pengalamanku mengajarkan untuk tidak 100 persen percaya sama orang lain terlebih jika itu adalah rahasia pribadi atau aib..beberapa kali curhat teman yang dianggap dekat..tapi ketika teman itu crash sama kita ternyata semua aib kita diumbar. Wah sedih banget. Padahal selama ini aku selalu simpan aib orang lain..biasanya abis dicurhatin aku langsung melupakan supaya tidak tergoda untuk bocor.
ReplyDeleteDan saat tidak suka sekarang aku cenderung diam karena beberapa kali kejadian saat aku jujur justru persahabatan jadi retak..sedih kan ya..
yg no. 4 aku kerasa banget klo kita diam org suka ngelunjak.
Deleteno. 1 itu paling enak ngomong ke Allah mbak, dulu banget dpt tip dr Aa'Gym, Allah itu silent partner. aku ngomong kyk sm sahabat, cerita2 gitu. biasanya plong, dan dijamin gak bakal Dia umbar, hehe
Poin 3 aku banget. Kadang masih belum bisa membedakan mana pertanyaan dan pernyataan ketika bercerita dengan rekan bisnis. Sehingga suka missing dan bikin mental agak terganggu karena ada masalah. Poin 4 juga iya sih. Harus dikurangi nih ya. Wkwkkw
ReplyDeleteStres sendiri menurutku hal yang lumrah terjadi, bahkan dari ilmu yang kupelajari kalau stres sebenarnya gak bisa dihindari, tapi yang perlu dilakukan adalah jangan sampai membuat stres berlebihan. Harus bisa melakukan manajemen stres. Cara-cara di atas mungkin bisa jadi cara untuk mengelola stress.
ReplyDeleteTapi... jujur aku gak setuju sama kalimat terakhir, setiap masalah kejiwaan solusinya gak cuma agama, mungkin ibadah bisa membantu tapi kita sebagai makhluk sosial harus berinteraksi. Saat sudah berada pada titik tertentu yang kita sendiri gak tau harus gimana, minta bantuan profesional adalah hal yang tepat. Harus ada ikhtiar yang dilakukan sebelum tawakal
nah di situlah kelirunya. org beranggapan agama itu cuma urusan ibadah, dan ibadah itu sendiri sering diartikan sempit dg urusan akhirat tok. kalau dalam agamaku sih, Islam itu melingkupi semua, makanya kita diperintah beragama secara kaaffah (menyeluruh). di sana ada obat, medis maupun psikis. bkn berarti balik ke agama terus ujug2 langsung tawakal. bahkan kata tawakal pun gak ada kutulis di sana
Deletetambahan. bahwa agama adalah obat kejiwaan, itu juga sesuatu yg ilmiah. salah satu yg mengucapkannya adalah seorg psikiater kristen pd pasien muslimnya di kotaku.
DeleteTerima kasih kak... Kebetulan aku agak stres karena belakangan ini cukup banyak masalah. Insyaallah akan saya terapkan tips-tips tersebut
ReplyDeleteKadang bersikap egp cukup ampuh. Tapi tetap susah juga ketika kita malah kepikiran terus
ReplyDelete