Menurut BMKG, musim hujan tahun ini merupakan musim hujan paling basah kelima dalam empat puluh tahun terakhir. Pantas saja, sudah masuk bulan Mei, cuaca masih dingin. Sebentar sebentar hujan sebentar sebentar hujan, sampai perlu mencari tau doa agar hujan berhenti.
Padahal biasanya cuma curhat ke Allah dengan bahasa ala kadarnya, “Ya Allah kok hujan terus … dak kasian liat jemuranku numpuk, amis, belum lagi pengering mesin cuci rusak.” Karena bukan doa, jadi ya tetap hujan.
Kan kamu cuma curhat, gak minta hujannya berhenti. Gitu kali kata malaikat. Padahal sebenarnya ada loh doa agar hujan berhenti seketika, yang mana amalan ini sudah dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam.
Doa Agar Hujan Berhenti Sesuai Sunnah
Dari Anas bin Malik, beliau menceritakan, “Ada seorang laki-laki memasuki masjid pada hari Jumat melalui arah Darul Qodho’. Ketika Rasulullah berdiri menghadap kiblat hendak berkhutbah, laki-laki tadi berkata, ‘Wahai Rasulullah, ternak kami telah banyak yang mati dan kami pun sulit melakukan perjalanan. Mohonlah pada Allah agar menurunkan hujan pada kami.’
“Kemudian Rasulullah saw mengangkat kedua tangannya, lalu beliau pun berdoa, 'Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami. Ya Allah, turunkanlah hujan pada kami.'”
Anas mengatakan, “Demi Allah, ketika itu kami sama sekali belum melihat mendung dan gumpalan awan di langit. Dan di antara kami dan gunung Sal’i tidak ada satu pun rumah. Kemudian tiba-tiba muncullah kumpulan mendung dari balik gunung tersebut. Mendung itu lalu memenuhi langit, menyebar, dan turunlah hujan. Demi Allah, setelah itu, kami pun tidak melihat matahari selama enam hari.
“Kemudian ketika Jumat berikutnya, ada seorang laki-laki masuk melalui pintu Darul Qodho’ dan ketika itu Rasulullah sedang berdiri dan berkhutbah. Kemudian laki-laki tersebut menghadap beliau saw, lalu ia mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sekarang ternak kami malah banyak yang mati dan kami pun sulit melakukan perjalanan. Mohonlah pada Allah agar menghentikan hujan tersebut pada kami.’
“Kemudian Rasulullah mengangkat kedua tangannya, lalu berdoa, 'Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.' Setelah itu, hujan pun berhenti. Kami pun berjalan di bawah terik matahari.”
Agar Doa Dikabulkan Allah
Dari hadits di atas, aku pribadi menyimpulkan bahwa Nabi tak ingin menolak hujan, melainkan memindahkan ke tempat yang lebih membutuhkan. Kesimpulanku belum tentu benar loh, aku kan bukan ahli tafsir.
Buat kamu yang hendak mengadakan hajatan lalu terjadi hujan, atau khawatir turun hujan, lebih baik mengamalkan doa yang dicontohkan Rasulullah. Alih-alih membayar pawang hujan. Sudahlah keluar duit, jadi musyrik pula!
Btw dari hadits itu pula kita ketahui bahwa doa Nabi dikabulkan seketika itu pula. Jadi ketika beliau meminta hujan, hujan pun segera turun. Ketika beliau meminta hujannya dipindahkan, hujan pun berpindah. Memangnya doa kita bisa semakbul itu?
Nggak tau juga sih. Tapi dari banyak kisah, ada sahabat, tabiin, bahkan sampai muslim “biasa”, yang doanya makbul dengan cepat. Dan ada pula kisah yang menyebutkan bahwa doa Nabi pernah ditolak oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Amir bin Said, dari ayahnya meriwayatkan: “Suatu hari Rasulullah datang dari daerah berbukit. Setelah tiba di masjid Bani Mu'awiyah, beliau menunaikan shalat dua rakaat. Kami pun turut shalat bersama dengan Rasulullah. Kemudian Rasulullah berdoa agak panjang kepada Allah.
“Setelah selesai berdoa, Rasulullah berpaling kepada kami, lalu berkata, ‘Aku telah memohon kepada Allah tiga hal. Dari ketiganya, hanya dua yang Dia kabulkan, sementara yang satu lagi ditolak. Tiga hal itu adalah, aku memohon kepada Allah agar Dia tidak membinasakan umatku dengan musim susah (paceklik) yang berkepanjangan. Permohonanku ini dikabulkan oleh Allah.
‘Kedua, aku memohon kepada Allah agar umatku jangan dibinasakan dengan bencana tenggelam (seperti banjir besar yang telah melanda umat Nabi Nuh as). Permohonanku yang ini pun dikabulkan oleh-Nya. Ketiga, Aku memohon kepada Allah agar umatku terbebas dari pertikaian sesama mereka (peperangan, percekcokan antara sesama muslim). Tetapi permohonanku yang ini tidak dikabulkan (telah ditolak) oleh-Nya.’"
Allah lebih tau mana yang paling baik untuk hamba-Nya. Masih berdasarkan dalil, kita bisa lakukan beberapa hal berikut agar doa lebih cepat dikabulkan. Apakah itu doa agar hujan berhenti ataupun doa lainnya.
Mengingat Allah dalam Segala Keadaan
Dua hadits di atas diperkuat lagi oleh pernyataan Allah tentang Nabi Yunus yang telah Dia selamatkan.
Maka kalau sekiranya dia (sebelumnya) tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit (kiamat). (as-Shaffat: 144)
Memuji Allah dan Berselawat
Nabi pernah mengomentari seseorang yang berdoa tanpa memuji Allah dan bershawalat kepada beliau, “Orang ini terburu-buru.” Lalu beliau bersabda, “Jika kalian berdoa, hendaknya memulai dengan memuji dan mengagungkan Allah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam. Lalu berdoalah sesuai kehendaknya.” (HR Ahmad)
Memperhatikan Adab Saat Berdoa
Allah itu kuasanya lebih-lebih presiden, sayangnya melebihi orang tua kita. Jadi ketika meminta, tentu ada caranya sendiri.
- Mintalah dengan suara yang lembut (al-A’raf: 55).
- Berdoa dengan khauf dan raja’. Maknanya lebih kurang, takut tidak diperkenankan tapi berharap dikabulkan (al-Anbiya 90).
- Meminta dengan hati yang khusyu’ (al-Anbiya 90).
Waktu Mustajab untuk Berdoa
Yang ini mungkin sudah sering kamu temukan di artikel lain. Tapi tak ada salahnya kita ulang kembali, supaya makin nempel di kepala. Jadi, Gengs, inilah waktu-waktu yang mustajab untuk berdoa:
- Sepertiga malam terakhir.
- Saat berbuka puasa (yang berdoa yang puasa, bukan kamu berdoa di waktu orang buka puasa).
- Saat sujud dalam salat. Doanya tidak dilafaz, melainkan dalam hati saja. Supaya tidak menambah-nambah bacaan shalat.
- Antara azan dan iqamah.
- Di hari Jumat.
- Ketika bangun di malam hari, dengan catatan sebelum tidur ia berwudu dan berzikir.
- Pada waktu hujan. Termasuk doa agar hujan berhenti!
- Pada hari Arafah.
- Sebelum meminum air zam-zam.
- Pada malam lailatul qadr.
Semua poin itu berdalil, bukan karang-karanganku yes! Referensi sumber ada di akhir artikel.
Doa Saat Hujan Turun
Karena di atas sudah disebutkan bahwa salah satu waktu di mana doa kita terkabul adalah saat hujan, maka ketika hujan turun, kamu boleh berdoa apa saja. Minta kaya, minta jodoh, minta mudah urusan, dan yang paling penting, minta masuk surga. Karena itulah sebaik-baik doa.
Tapi khusus doa yang dikaitkan dengan hujan, yaitu bacaan yang disunnahkan dibaca ketika hujan turun adalah berikut ini.
“Nabi shallallahu ’alayhi wasallam ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ‘Allahumma shoyyiban naafi’an (Ya Allah turunkanlah pada kami hujan yang bermanfaat).’” (HR Bukhari )
Kalau hujannya lama dan bikin kamu susah hati, berarti doamu gak makbul karena doanya jadi kurang manfaat. Eh gak ding! Artinya kamu balik lagi ke atas, baca doa agar hujan berhenti. Apakah berhenti seketika atau tidak, tergantung amalanmu dan tentunya atas kehendak Allah.
Referensi:
wah ternyata banyak yang belum ku tau
ReplyDeleteaku taunya cuma ‘Allahumma shoyyiban naafi’an.
terimakasih sangat berguna keep sharing ya mbaa ^^