Apa kabar, Gengs? Sudah hampir dua tahun kita menghadapi pandemi. Stres? Kamu nggak sendiri. Ada miliaran manusia di dunia yang kemungkinan besar mengalami hal yang sama. Biar nggak berlarut-larut, yang khawatirnya bisa membawa kita pada depresi, ada baiknya kamu coba cara mengurangi stres yang akan kubahas berikut ini!
Menurut data PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia), dari hasil swaperiksa ada 64,8% masyarakat Indonesia yang mengalami masalah psikologis di tengah pandemi, antara lain gangguan kecemasan (anxiety disorders), depresi, dan trauma psikologis.
Tak heran, pandemi covid-19 bukan saja “menyerang” kita dalam hal kesehatan, namun juga pendidikan, sosial, terlebih lagi di faktor ekonomi. Kalau stres memang tak terhindarkan, bagaimana kalau kita kurangi?
5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mengurangi Stres
Semua orang pernah mengalami stres, bahkan anak-anak sekalipun. Jika dibiarkan, stres dapat mengakibatkan efek yang lebih buruk lagi. Dari menderita ODMK (orang dengan masalah kejiwaan) hingga ODGJ (orang dengan gangguan jiwa).
Jangan sampai deh ah! Makanya, kamu perlu lakukan 5 cara mengurangi stres berlebihan berikut ini, untuk menghindari efek pandemi yang lebih buruk bagi psikismu.
1. Baca Buku
Harga buku mahal! Cari yang bekas, tapi jangan bajakan. Masih nggak kuat? Pinjam aja di perpustakaan atau Taman Baca Masyarakat yang ada di sekitarmu. Nggak ada TBM, perpustakaan tutup karena PPKM. Ya sudah, kita beralih ke aplikasi.
Ada iPusnas, Eperpusdikbud, dan berbagai aplikasi buatan perpustakaan provinsi sesuai domisilimu. Semuanya gratis tis! Insyaallah sampai pandemi selesai, tiga aplikasi itu saja nggak akan habis koleksinya kamu baca. Kalau mau yang berbayar, bisa ke Gramedia Digital, Rakata, Google Play, dll. Tinggal cari di Play Store, pilih yang sesuai minat dan budgetmu!
2. Bermain Game
Hah, kok ngajarin buang-buang waktu sih? Fyi, menurut penelitian, bermain game dapat meningkatkan memori dengan merangsang neurotransmitter dopamin (Klikdokter). Dari sumber yang sama, bermain game juga diyakini dapat meningkatkan kepercayaan diri, melatih mental, dan berbagai keuntungan lainnya.
Tangkapan layar plays.org |
Karena niatnya untuk mempraktikkan cara mengurangi stres, maka kamu sebaiknya memilih game-game ringan yang tidak terlalu menguras energi. Game online gratis yang tak perlu diinstal bisa jadi pilihan. Aku sendiri suka bermain Pac Rat, game yang diadaptasi dari Pac Man. Ringan, lucu, dan seru! Insyaallah gak bikin lupa waktu.
3. Menekuni Hobi
Kalau kamu nggak hobi membaca (walaupun membaca itu gak harus hobi) atau bermain game, kamu bisa melakukan hobi lain yang bahkan bisa menghasilkan tambahan pemasukan. Karena sedang pandemi, sebaiknya pilih yang bisa dilakukan di rumah. Contohnya berikut ini:
Menulis
Banyak orang yang awalnya membuat blog atau menulis diari sekadar untuk menyalurkan hobi. Tapi kemudian hari disadari, tulisan mereka ternyata memberi dampak yang baik untuk kesehatan mental, plus tambahan pendapatan. Bahkan ada yang kemudian menjadikan menulis sebagai profesi. Kayak aku!
Bercocok Tanam
Tau kan, beberapa waktu lalu tanaman hias sempat jadi barang mahal? Memang nggak selalu yang demikian jadi tren. Tapi akan ada masanya tren itu kembali. Yang namanya hobi, kamu bisa melakukannya sambil menikmati proses. Jadi jangan fokus ke materi dulu, nikmati hasil dari memuaskan hati dengan hasil tanam menanammu. Kalau hati senang, biasanya rezeki mudah datang.
Memelihara Hewan
Kamu yang suka dan terbiasa memelihara hewan, mungkin bisa mencoba peruntungan dengan membuka jasa adopsi, pet shop, dsb terkait hewan favoritmu. Orang-orang tertentu tak segan merogoh kocek yang dalam demi hewan kesayangan mereka. Kalau layananmu bagus, bukan nggak mungkin kegiatan yang berangkat dari hobi itu bisa menjadi bisnis.
4. Bersyukur
Mungkin kedengaran klise ya, menghindari stres dengan cara bersyukur. Tapi ini fakta, Gengs. Dengan mensyukuri yang kita punya, melihat pada mereka yang lebih kurang beruntung dari kita, bisa menumbuhkan kesadaran, bahwa masalah kita kadang terlalu remeh untuk dikeluhkan.
Kamu yang terdampak secara ekonomi mungkin bisa mengambil hikmah, bahwa sebelum pandemi, sudah ada orang yang kehidupan ekonominya lebih dulu morat-marit. Apa kabar mereka sekarang? Kamu yang masih jomlo juga bisa bersyukur, orang yang sudah menikah punya masalah lebih kompleks ketimbang kamu yang masih sendiri.
Lihatlah pada mereka yang tak sempurna fisiknya, para korban perang, orang-orang yang ditinggal keluarga tercinta, para pengungsi, korban bencana alam, dan masih banyak lagi orang-orang yang tak seberuntung kita.
5. Sedekah
Untuk yang ini, aku yakin kamu sudah khatam. Sedekah mampu menghasilkan endorfin, hormon bahagia seperti dopamin, yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari dan sistem saraf pusat. Endorfin juga dapat dihasilkan dari kegiatan olahraga dan akupunktur.
Dari segi duniawi sedekah punya banyak manfaat, apalagi kalau dilihat dari sudut spiritual. Rasanya semua agama mengajarkan umatnya agar suka berbagi. Jadi gak usah ragu kalau sedekah merupakan salah satu cara mengurangi stres.
Sedekah nggak harus banyak. Sedikit tapi rutin jauh lebih baik ketimbang banyak tapi angin-anginan. Sekarang ada banyak platform yang siap menampung donasimu, bahkan dengan 10 ribu rupiah sekalipun! Ya kalau ribet lewat aplikasi, jalan aja sebentar ke masjid terdekat. Cemplungin duit seribu tiap hari, dijamin kamu gak bakal stres! Allah yang jamin, bukan aku.
Mungkin 5 poin di atas tidak tergolong cara mengatasi stres pada wanita maupun pria. Tapi dari pengalamanku pribadi, semuanya ampuh sebagai cara mengurangi stres. Karena rasa cemas, bingung, dan berbagai prasangka, kadang memang tak terhindarkan. Kuylah praktikkan!
No comments