Awal-awal ngeblog, aku dan kebanyakan teman-teman taunya cuma nulis. Yang namanya ngeblog, ya buka situs apa, tulis ramai-ramai di situ. Atau buat blog di blogger dot com, lalu nulis suka-suka sampai ambang kebosanan. Belum ngeh sama sekali dengan istilah domain, apalagi web hosting!
Apa itu domain, apa itu web hosting? Kita bahas pelan-pelan, yuk! Tapi ini khusus blogger pemula. Kamu yang sudah senior silakan koreksi aja, siapa tau ada info yang keliru disampaikan.
Tentang Domain
Waktu hendak bergabung dengan grup blogger, salah satu poin yang disyaratkan admin adalah memiliki blog TLD. Kamu juga mengalami, kan? TLD adalah singkatan dari top level domain. Nah, domain sendiri lebih kurang bermakna wilayah. Yakni penamaan yang menggantikan ip address, identitas alamat blog kita dalam jaringan internet.
Misalnya blog ini, domainnya adalah iluvtari.com. Sebelum serius ngeblog, aku masih pakai subdomain dari blogspot dan wordpress. Misalnya aylovetari.blogspot.com atau aylapar.wordpress.com. Itu misalnya aja, Gengs. Blognya gak ada. Nah, blog sejenis itu berarti belum TLD. Karena masih nebeng dengan blogger/blogspot, wordpress.com, atau penyedia layanan lainnya.
Untuk mendapatkan domain sendiri, tentu seorang blogger atau narablog harus membeli. Harganya variatif, tergantung banyak faktor. Pilihannya juga banyak, tidak harus berakhiran com. Bisa id, co.id, net, org, club, xyz, dll.
Tentang Web Hosting
Selain domain, ada lagi istilah yang dulu bikin dahi mengernyit. Hosting! Bahkan sampai sekarang, ketika rapat persiapan web dengan teman-teman pegiat literasi, mereka yang bukan blogger terbagong-bagong mendengar istilah domain, hosting, cpanel, plugin, dll.
Untuk kamu yang baru saja menjadi narablog, sebagian mungkin belum begitu paham apa itu web hosting. Terutama yang masih nebeng hosting gretongan ke Google. Yang aslinya pakai blogspot, lalu dialihkan ke domain sendiri.
Web hosting atau biasa disebut hosting saja, adalah tempat di mana seluruh file blog atau website, entah itu teks, gambar, video, dsb, tersimpan dan dikelola. Kalau dianalogikan, hosting ibarat tanah yang di dalamnya terdapat “bangunan” website/blog, dan diberi “alamat” berupa domain.
Jadi dalam satu hosting bisa saja terdapat lebih dari satu blog atau website dengan domainnya masing-masing. Insyaallah paham ya, Gengs.
Apakah Menggunakan Web Hosting Butuh Biaya?
Sama dengan sistem domain, untuk mendapatkan keistimewaan tertentu, kita harus mengeluarkan biaya. Keistimewaan yang dimaksud adalah memilih nama sendiri (untuk domain) atau mengelola file sendiri (untuk hosting).
Hosting gratis bisa didapat jika kita menumpang pada layanan seperti Google, wordpress.com (bukan wordpress self hosted), dsb. Kekurangannya, kita tidak bebas mengelola data, dan harus mencadangkan file secara rutin. Sekali kita lupa, kemudian terjadi error, maka hilanglah data yang belum di-backup.
Sementara jika menggunakan hosting sendiri, maka kita bebas mengelola file. Seperti analogi yang sudah kusebutkan di atas, dalam “sepetak” hosting yang kita punya, bisa dibangun sekian blog maupun website dengan berbagai domain. Jika kamu sedang sial, lalu blogmu dibanned oleh Google, kamu masih bisa mengakses dasbor blog lewat hosting yang kamu miliki. Konten yang sudah dibuat bertahun-tahun tidak akan lenyap begitu saja.
Bagaimana Cara Memilih Web Hosting yang Tepat?
Ada banyak pilihan hosting yang bisa kamu gunakan untuk membuat blogmu terkesan profesional. Kamu bisa mendapatkan rekomendasi web hosting terbaik Indonesia dari mereka yang sudah berpengalaman di dunia website.
Namun secara umum, inilah tips memilih web hosting yang tepat:
1. Pahami kebutuhanmu.
Masing-masing penyedia web hosting pasti punya keunggulan atas produk mereka. Kamu bisa mempelajari fitur apa saja yang mereka sediakan, lalu membandingkan dengan kebutuhanmu. Apakah kamu ingin membuat satu atau banyak blog sekaligus, atau membuat website untuk jualan online, butuh akses cepat, ruang yang luas, dll.
2. Sesuaikan dengan budget.
Mengetahui kebutuhan erat kaitannya dengan budget yang harus disiapkan. Jadi kalau kamu cuma mau bikin satu blog, ya gak usah cari fasilitas yang kelewat wah. Sebab hosting sama dengan domain, mesti dibayar setidaknya tiap tahun.
3. Pilih Web Hosting dengan CS yang responsif.
Ini penting banget! Support 24 jam adalah kebutuhan wajib, karena blog kita diakses oleh orang di seluruh dunia tanpa mengenal jam makan, jam tidur, dll. Kan waktu kita tidur, manusia di belahan dunia lain lagi santuy main HP. Gak asik dong kalau tiba-tiba server down, sementara penyedia hosting gak bisa dihubungi.
4. Cari informasi dari web developer dan teman yang berpengalaman.
Sebelum memutuskan pilih hosting yang mana, tak ada salahnya kamu berselancar di Google, forum, dan berdiskusi dengan teman-teman yang lebih berpengalaman. Jangan hanya mengandalkan satu sumber, masing-masing orang akan punya pengalaman berbeda terkait penggunaan web hosting dalam bisnis mereka.
Tapi kalau itu malah bikin mumet, skip aja. Yang paling utama dalam dunia blog memang menulis. Daripada kamu sibuk mikirin hal teknis, lebih baik fokus pada konten. Setidaknya begitu kata teman-teman yang lebih dulu nyemplung ke dunia perblogan.
Namun terkait web hosting sendiri, ini termasuk bagian penting yang perlu kamu ketahui. Meski sekarang masih mengandalkan layanan Google dsb, suatu saat kamu mungkin berniat untuk migrasi agar terkesan lebih profesional, dan serius menghidupi blogmu.
No comments