Rasanya nggak ada di dunia ini manusia yang sama sekali tidak berurusan dengan iklan, disadari atau tidak. Yang punya kaus hadiah, itu waktu dipakai sama dengan mengiklankan loh! Termasuk para kreator konten, hampir pasti bakal berurusan dengan iklan.
Kukira dulu, asal kita pajang iklan, produk/jasa kita pasti banyak dibeli orang. Ternyata nggak segampang itu, harus banget belajar dulu, setidaknya cari tau tips memilih media iklan yang tepat. Biar gak salah sasaran, sehingga anggaran tidak terbuang sia-sia.
Btw ini bukan bahas cara pasang iklan, Gengs. Sekadar informasi ringan tentang iklan, dan ajang nostalgia jadul bagi manusia Indonesia kelahiran sebelum tahun 2000. Gak perlu merasa tua, memang sudah tua. Nikmati aja.
Sejarah Iklan di Dunia
Selain “iklan”, kita mengenal istilah lain untuk maksud yang sama; advertising dan reklame. Keduanya diambil dari Bahasa Belanda, advertentie dan reclame. Sementara kata “iklan” diserap dari Bahasa Arab, i’lan.
Jauh sebelum kita melihat iklan yang bisa diklik atau di-skip, penyebarluasan informasi komersial sudah dilakukan orang-orang zaman dulu. Di reruntuhan Kota Pompeii, misalnya, pernah ditemukan ukiran “iklan” di beberapa dinding.
Selain lewat pahatan di berbagai media, karena mesin cetak belum ditemukan, para sejarawan yakin bahwa iklan dulu disampaikan dari mulut ke mulut. Semacam influencer tanpa medsos kali, ya. Iklan jadul Indonesia sebelum radio dan TV muncul mungkin juga begitu.
Setelah mesin cetak ditemukan, barulah iklan dalam berbagai versi bermunculan. Dari poster, brosur, selebaran, dst. Semakin canggih teknologi, semakin banyak cara dan media yang dapat digunakan untuk mengajak orang membeli dan atau menggunakan jasa yang ditawarkan.
Mana Iklan Jadul Favoritmu?
Sedang asyik-asyik nonton anime, dijeda iklan yang durasinya lebih panjang dari filmnya. Itulah derita bocah 90an, ketika iklan mau gak mau harus ditonton. Ganti channel, keburu habis filmnya. Belum lagi remote memang lebih gampang hilang daripada sinyal.
Beneran hanya anak 90an! Sebab yang lebih tua dari itu cuma dapat TVRI, gak ada iklannya. (Zaman dulu) hiburannya juga minim, berita ke berita handar. Sedangkan anak zaman sekarang tinggal tap “lewati” atau bersabar sekian detik saja.
Kalau kamu mencari iklan jadul tahun 50-an, 60-an, 70-an, kemungkinan yang muncul adalah iklan majalah atau koran yang kalimatnya aneh-aneh. Nah sambil nostalgia, coba lihat beberapa gambar iklan jadul Indonesia berikut ini. Auto terkenang masa kecil gak sih?
Belum Tau Dia!
Inget nggak dengan kalimat itu? Ntah siapa bintang iklan ini, dulu tampangnya sering wara-wiri di TV. Iklan tersebut adalah iklan merek obat flu. Meski tergolong produk zaman dulu, tapi obatnya masih ada sampai sekarang.
Ngelayap Terus, Jangan Pulang Sekalian!
Iklan ini gak cuma ada di TV, tapi juga rajin muncul di radio. Jadi ceritanya ada bapak-bapak yang telat pulang ke rumah, lalu oleh istrinya tidak dibukakan pintu. Alhasil si bapak tidur di luar, tapi pakai obat nyamuk. Akhirnya si istri nyusul keluar karena di dalam rumah ia dikeroyok nyamuk.
Asal-usul Kata “Ciki”
Anak-anak sekarang kalau menyebut jajanan micin, sesuai banget dengan mereknya. Anak 90-an ke atas biasanya menyebut jajan merek apa pun dengan ciki. Dari sinilah semua itu bermula. Mirip dengan “semua motor adalah Honda”, “semua kamera adalah Kodak”, oleh generasi yang lebih atas lagi.
Hari Ini Kita Puasa ….
Sadar nggak kalau iklan mi instan yang satu ini selama bertahun-tahun menggunakan lirik yang sama dengan versi yang berbeda? Meski rada gak masuk akal (sahur dan buka makan mi!) tapi kita bahagia mendengar alunan liriknya. Khas Ramadan.
Iklan Susu yang Bukan Susu
Iklan ini sudah jelas nggak bakal tayang lagi, sebab sudah terbukti bahwa “susu” kental manis ternyata bukanlah susu, melainkan konsentrat gula yang diberi aroma susu. Lebih tepat disebut krimer, yang dikonsumsi sebagai toping atau campuran adonan kue. Bukan diminum langsung bersama air hangat, layaknya susu.
Tebak Iklan Jadul
Kalau lima iklan jadul Indonesia di atas familier dalam benakmu, yang dua berikut ini jelas lebih familier lagi. Bisa tebak? Jawab di kolom komentar, ya!
Hahahaha mba, saya jadi nostalgia jaman dulu. Tapi kebanyakan saya lupa iklan - iklannya. sebagai kaum millenials nonton tipi kayaknha masih aktifitas SD sampe SMP mba. SMA udah ga kesempatan lagi gara2 tugas banyak wkwk aku favorit selalu itu iklan indomie sih mba bikin ngiler
ReplyDeleteMbak ini jadul2 banget iklannya. Asli nggak semua yang ada di atas aku tahu. Paling relate dan kena itu yang Chiki itu. Karena di zamanku kecil ya emang chiki jajanan paling oke saat itu.
ReplyDeleteGak ada iklan di atas yang familiar oleh saya, apa ini jadi indikasi bahwa saya lebih muda dari Mbak Tari? Hehe
ReplyDeleteYa ampun itu iklan zaman saya banget waktu kecil wkwkwk ketauan deh umurnya. Itu juga chiki pelopor banget, bilang merk apapun, ciki2 🤣
ReplyDeletewaduh, saya satupun gak ada yang tau dengan iklan di atas, tapi dr iklan jadul membuktikan kalau perkembangan waktu juga merubah pengetahuan, contohnya soal kental manis
ReplyDeletebeberapa aku tahu nih iklannya tapi ada juga yang lupa. kalau iklan jadul itu dulu favoritku iklan lux soalnya bagus terus iklannya. sampai dulu ada pemilihan bintang iklannya. kalau sekarang kayaknya nggak sewow dulu iklan sabun lux ini
ReplyDelete*Sungkem dulu sama senior* Nggak ada iklan yang familiar di aku Kakkk hahaha, padahal generasi 90an. Entah ingatan yang kurang tajam, atau memang kurang terpapar aja sama pertelevesian jaman dulu wkwk. Jadi penasaran sama videonya hehehe.
ReplyDelete