Semoga artikel 10 Kata yang Kamu Sering Salah Tulis ini gak bikin kamu males nulis. Eh gpp males nulis, yang penting jadi semakin semangat membaca. Biar tambah kaya kosakata, serta lebih hati-hati dalam memilih dan menulis/mengetik kata.
Tulisan ini kubuat berdasarkan pengalaman menyunting naskah, fiksi maupun nonfiksi. Kalau hanya seliweran di status medsos sih, gak begitu bikin gatel mata. Tapi kalau sudah masuk ke buku, kayaknya fatal banget.
Tips Sederhana untuk Penulis Pemula
Sebelum meluncur ke kata-kata yang kita sering keliru menuliskannya, kuinfokan sedikit ke penulis (pemula) beberapa poin penting berikut ini. Insyaallah kamu pasti butuh:
- Ketika menulis, jangan sibuk memperbaiki ejaan. Biarkan saltik (typo), lupa tanda baca, dsb, kamu fokus saja mengembangkan idemu. Sebab jika kamu barengi menulis dengan menyunting, kamu bisa kehilangan fokus.
- Sebelum mengirim/memposting karya, lakukan edit mandiri dulu. Cek huruf, spasi, kalimat yang mungkin rancu, dll. Jika memungkinkan, lakukan endapan dalam hitungan hari. Ketika naskah itu dibuka kembali, kamu sudah dalam posisi pembaca, bukan penulis. Biasanya kekurangan naskah akan lebih kelihatan.
- Semakin sering kamu menulis, kekeliruan dalam ketikan akan semakin sedikit. Masa endap karya juga akan semakin singkat (tetap dibutuhkan walau hanya hitungan menit). Nikmati prosesnya!
- Ungkapan “memperbaiki ejaan adalah tugas editor” ada benarnya, tapi sedikit. Kalau kamu menerbitkan karya berbayar, atau karyamu dilirik penerbit mayor, mungkin ungkapan tersebut bisa kamu pakai. Tapi jika tidak, apalagi saat mengikuti lomba, percayalah naskah dengan tanda baca centang perenang dan saltik di mana-mana akan merusak suasana hati para juri.
10 Kata yang Kamu Sering Salah Tulis
Selain peletakan di- yang sebenarnya remeh banget tapi masih banyak yang keliru, kamu mungkin juga terheran-heran bahwa masih ada orang yang menulis kata kue dengan kuwe. Biyasa, tampa, mampaat, kitap, dll.
Satu lagi, rasanya aku belum pernah melihat informasi tempat kontrakan yang penulisannya tepat. Dikontrakkan. Biasanya di kontrakan yang artinya berada di kontrakan, atau dikontrakan yang berarti dilawankan (kata dasarnya kontra). Padahal kalau bingung, kan tinggal tulis disewakan.
Oke, sekarang kita ke inti. Inilah sepuluh kata yang orang-orang sering keliru menuliskannya.
1. Sekadar
Biasanya orang menulisnya dengan sekedar. Padahal kata ini berasal dari kadar, bukan kedar.
2. Peduli
Siapa yang masih menulis perduli? Sama seperti telantar, yang kerap ditulis terlantar, dan telanjur yang salah ditulis terlanjur.
3. Nasihat
Kata baku dari nasehat adalah nasihat.
4. Merk
Mungkin karena kita sering mengucapkan dengan E lemah di belakang sehingga penulisan merek (yang tepat) sering ditulis merk (tidak baku).
5. Medsos
Lebih banyak orang menulis sosmed ketimbang medsos. Padahal sosmed adalah singkatan dari sosial media (social media) yang sebenarnya disingkat socmed (bahasa Inggris). Sama seperti penulisan hoaks untuk bahasa Indonesia dan hoax untuk bahasa Inggris.
6. Napas
Bukan nggak bisa nyebut F, tapi memang yang baku pakai P.
7. Utang
Sama dengan andal. Dua kata ini tidak diawali dengan huruf H.
8. Prancis
Orang kerap menulisnya Perancis. Kamu ikuti yang baku, ya. Prancis!
9. Samudra
Mirip dengan Prancis, Samudra dan Sumatra gak butuh huruf E.
10. Familier
Ya, kamu gak salah lihat. Yang tepat adalah familier, bukan familiar.
Sepuluh kata di atas adalah kata-kata yang kita sering salah menulisnya. Ada pula kata yang orang kerap keliru menggunakannya. Misalnya, bergeming. Menurut KBBI, bergeming artinya diam saja. Jadi kalau kamu menulis tidak bergeming dengan maksud diam saja, tentu kamu keliru. Yang tepat, tetap bergeming.
Masih ada kata-kata lain yang kerap keliru digunakan. “Obat”-nya adalah dengan banyak membaca. Kalau kamu merasa kurang yakin dengan sebuah kata, sebaiknya cari tahu sebelum menggunakannya, atau jangan gunakan sama sekali. Jangan memilih diksi sekadar agar terlihat indah atau menarik. Malu dong kalau nggak sesuai!
Ketika melakukan edit naskah mandiri, kamu bisa kunjungi KBBI daring atau pasang aplikasinya di ponsel. Tapi ingat, editnya setelah naskah selesai, jangan ketika proses menulis sedang berjalan!
So, setelah tahu deretan kata yang orang sering salah menulisnya, kamu gak boleh keliru lagi, ya. Walau mungkin di antara pembaca ada yang protes, di artikel ini aja banyak kata yang gak baku. Hayoloo! Ya gpp, anggap aja ini gaya selingkung iluvtari. Hwahaa.
Artikel keren dan sangat menginspirasi, sukses selalu.
ReplyDeleteterima kasih, jangan lupa mampir ke artikel lainnya, hehe
Delete