Cari di iluvtari

Waspada Penipuan Kirim Barang (Pengalaman Pribadi)

Pagi menjelang siang di bulan Agustus, sebuah nomor tak dikenal menelepon. Biasanya aku tidak langsung mengangkat telepon dari nomor asing, tapi nomor ini menelepon berulang. Tanda ada sesuatu yang amat penting (setelah telepon ditutup, baru kusadari kalau nomor yang dipakai berbeda. Sekilas tampak sama karena dari provider yang sama).

penipuan ecommerce indonesia

Hadiah dari E-commerce Indonesia 

Orang di seberang sana menyampaikan bahwa aku mendapat hadiah dari Ecommerce Indonesia, dikirim random. Jadi dia hendak memastikan bahwa alamatku sudah benar. Ia menyebutkan alamat lama yang sekarang hanya berupa tanah kosong. Aku iyakan saja, karena kupikir hanya tipuan belaka.

Beberapa hari kemudian, ada panggilan masuk lagi. Tiga kali terlewat, betul-betul dari nomor yang sama. Nomor yang digunakan pun dari provider “mahal” yang jarang dipakai penipu. Jadi kupikir kali ini aku ditelepon oleh orang waras untuk urusan yang serius. Maka nomor tersebut kutelepon balik.

Benar saja, pemilik nomor adalah petugas paket dari PT Pos Indonesia. Ternyata paket yang disebutkan penelepon beberapa hari lalu betul-betul dikirim. Sepertinya kang paket sudah sampai ke alamat yang tertera dan mendapati tidak ada rumah di lokasi yang dimaksud.

penipuan kirim barang

“Saya dak ada belanja, Mas,” kataku.
“Jadi kayak mano ni, Mbak? Kami cuma ngantar.” Masnya bingung.
“COD ya?”
“Bukan.”
“Saya takut penipuan. Pernah dak ada modus kayak gini?” tanyaku.
“Dak ado sih, ini tulisannya hadiah dari e-commerce Indonesia. Sudah dibayar, Mbak tinggal nerima,” Kang Paket meyakinkan.  

Ya sudah, akhirnya kusebutkan alamatku yang benar. Dan di hari yang sama, paket itu pun sampai. Isinya botol minum berbahan kaca … cantik!

Sebenarnya paket tidak langsung kubuka. Cari-cari info dulu di belantara internet, modus apa lagi gerangan ini? Lalu sampailah aku ke sebuah akun Instagram yang mengklarifikasi bahwa event bagi-bagi hadiah bukan dari mereka. Para penerima diharap waspada karena hal tersebut adalah penipuan.

Dari berbagai komentar yang masuk, aku mulai memahami bahwa ini memang penipuan. Dilihat dari modus bagi-bagi duit di awal, sepertinya aku kenal dengan penipuan model ini. Tapi perkara dikirimi hadiah, baru kali ini kualami. 

Dapat Hadiah dan Pekerjaan Sekaligus

Sesuai dugaan, setelah paket diterima, ada berkali-kali panggilan telepon masuk dari nomor yang berbeda namun providernya sama. Kuabaikan saja panggilan tersebut. Tapi mereka memang pantang menyerah, malah aku yang menyerah dan mengangkat salah satu panggilan.

Kalau sebelumnya yang menelepon adalah laki-laki dengan gaya bicara terburu-buru, kali ini telepon tersambung dengan suara perempuan yang tenang dan meyakinkan. Ia memberitahu bahwa sore nanti nomorku akan dimasukkan ke dalam grup untuk diminta review produk yang mereka kirim. Akan ada pula event dengan banyak hadiah. Begitu kira-kira.

Benar saja, malamnya nomorku sudah tergabung di sebuah grup. Bukan grup Telegram sebagaimana umumnya komplotan penipu, melainkan grup WA. Di sana para anggota grup diminta mengirim foto barang yang mereka dapat. Aku tidak ikut mengirimkan foto, bahkan sekadar merespons dengan reaksi pun tidak.

Lalu admin grup mengirim chat pribadi, memintaku melihat perbincangan di grup dan berpartisipasi. Kukatakan bahwa aku sedang mengajari anak mengaji, dan memang itu yang sedang kulakukan. Admin yang menghubungi pun membalas dengan sabar dan sangat sopan. 

Jadi grup kuabaikan. Baru menjelang Isya, kubuka grup tersebut dan mendapati orang beramai-ramai mengerjakan tugas, yang mana tugas semacam ini sudah berkali-kali kulakukan.

penipuan kerja dari rumah

Karena aku sudah mengenal modus itu dengan baik, maka aku ikut melakukan tugas-tugas tersebut. Pekerjaannya sederhana, kita diminta mengikuti akun Shopee beberapa toko. Tiap satu toko, kirim screenshot ke grup bersama data e-wallet. Dalam waktu tak lebih dari 20 menit, saldo e-wallet akan bertambah 10 ribu rupiah.

Kecil? Kalau sekali. Nyatanya malam itu ada belasan tugas diberikan. Bahkan aku yang tidak ikut mengirim foto produk tetap diberi bonus. Total malam itu hampir 200 atau mungkin 200 ribu lebih didapat tiap orang sebagai upah dari “kerja” sederhana itu (termasuk kirim foto produk, review, dll).

Oh ya, di grup tersebut anggota yang bukan admin ada 20 orang. Modus ini sama persis dengan yang berkali-kali kudapatkan. Ditelepon seseorang, dimasukkan ke grup, lalu diminta follow/like/subscribe akun medsos atau ecommerce tertentu. Upah per tugas berkisar 10 sampai 50 ribu. Per hari biasanya kita mendapat 100-300 ribu.

Jangan Terlena, Cari Duit Gak Semudah Itu!

Selama tugas tidak berurusan dengan data pribadi, tidak kirim foto diri, apalagi instal aplikasi dari sumber tidak dikenal, aku kerjakan saja semua. Lumayan buat beli sabun, kan.  

Besok paginya, tugas baru dikirim ke grup. Ada belasan tugas, salah satunya diminta menginstal aplikasi Tiktok. Tinggal screenshot dong, karena aplikasi yang dimaksud sudah ada di ponselku. Pendapatan hari itu kurang lebih sama dengan hari sebelumnya.

Nah, karena sebelumnya sudah berhasil meminta seluruh anggota menginstal aplikasi, akhirnya admin memberi tugas selanjutnya, yakni menginstal aplikasi milik mereka sendiri. Link aplikasi dikirim ke grup, bukan dicari di Play Store. Ketika kucek di Play Store pun, aplikasi tersebut tidak ditemukan. 

Yang benar saja! Di HP ada e-wallet, mobile banking, berbagai medsos dan email penting. Masa kupasangi aplikasi gaje? Masa aku sebodoh itu? Kuabaikan dong!

Dan karena hari itu juga aku sedang mengerjakan proyek lain, aku lupa mengingatkan anggota grup yang lain. Meski tau, kalau kukabari mereka, aku akan segera dikick dari grup, seperti yang sudah-sudah.

Seperti biasa, jika aku tidak merespons, maka admin akan mengirim chat pribadi lagi. Mengingatkan untuk mengerjakan tugas karena hadiahnya mulai dinaikkan. Aku cuma bilang aku gak ikut, dan pertanyaan berikutnya kuabaikan. Lalu berdatanganlah panggilan dari nomor yang berbeda tapi dari provider yang sama. Hal itu terjadi hingga berhari-hari.

Saking aku gak mikirin, aku bahkan lupa dengan grup tugas tersebut. Baru sadar setelah beberapa hari tidak ada aktivitas di sana. Kalau dilihat-lihat dari chat admin, sepertinya aktivitas tugas dipindahkan ke aplikasi yang sebelumnya diminta instal itu. 

Saat mengetik artikel ini, sempat terpikir untuk mengirim pesan satu per satu ke anggota grup (aku tidak keluar, grup masih ada tapi dikunci dan tidak ada aktivitas). Tapi selain aku sendiri sibuk, jarak antara aku terakhir mengerjakan tugas dengan hari ini lumayan jauh. Sekarang sudah September. 

Lagi pula, pernah sekali waktu aku mengirim pesan pribadi ke salah satu anggota grup di Telegram. Alih-alih berterima kasih sudah diingatkan, dia malah emosi dan yakin bahwa pekerjaan itu bukan penipuan. Entah dia admin yang sedang menyamar, atau betulan gak bisa berpikir logis. Bodo ah.

Kesimpulan 

Untuk kamu yang sudah mampir ke artikel ini, waspada dengan tawaran kerja yang kelewat menggiurkan. Untuk beberapa kasus, nantinya para penipu akan memintamu melakukan deposit sejumlah angka tertentu.

Karena sebelumnya kamu sudah “dimodali”, mungkin dengan senang hati kamu akan mengirimkan uang dalam jumlah kecil itu. Lalu para penipu akan mengirim kembali uangmu dalam jumlah yang lebih besar. Kamu pun makin percaya pada mereka. Tapi pada transaksi kesekian, uangmu akan lenyap di angka yang sangat besar.   

Di kasus-kasus sebelumnya, aku hanya diminta mengerjakan tugas like, follow, dsj. Baru kali ini ada tugas instal aplikasi. 

Jangan pernah menginstal aplikasi yang belum terverifikasi. Ponselmu bisa dibajak, lalu saldo rekening dikuras. Atau datamu diambil untuk dipakai mengajukan pinjol, duitnya sampai ke orang lain, tapi kamu yang harus mengangsurnya. Atau kejahatan siber lainnya yang kadang gak terpikir di kita.

Sudah lebih lima kali aku mendapatkan tawaran ini, entah dari mana para penipu itu mendapatkan nomorku. Kuikuti sampai tahap mereka minta deposit, 100 rupiah pun aku gak mau transfer.

Dalam tiap-tiap aksi menipu penipu itu, aku bisa mendapatkan hingga 300 ribuan hanya dengan tap tap layar dan SS. Gak ada kerjaan mudah dengan hasil se-wah itu! Tanpa skill, nyaris gak mikir, sehari hanya butuh beberapa menit jam kerja. Kalau itu bukan penipuan, seharusnya para admin itu pilih mengajak keluarga atau teman-temannya. Ngapain jauh-jauh mengundang kita, kenal juga nggak!

No comments